Penjualan Motor di RI Belum Pulih Sejak 2019, Ini Biang Masalahnya

PT Astra Honda Motor (AHM) juga tidak mau kalah menampilkan deretan motor teranyar di IIMS Hybrid 2021. Penasaran? — Penjualan motor di Indonesia belum pulih sejak 2019. Foto: Grandyos Zafna

Jakarta -

Sejak kemunculan pandemi, penjualan motor di Indonesia belum benar-benar pulih. Bahkan, hingga kini, catatan per tahunnya belum bisa menyamai raihan sebelum pandemi. Apa, sih, biang masalahnya?

Ketua Umum atau Ketum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Johannes Loman mengatakan, penjualan roda dua di Indonesia selama tiga tahun terakhir belum mampu melampaui raihan 2019. Bahkan, total penjualan selama 2021 minus 1,4 juta unit dibandingkan 2019.

Pada 2019, penjualan motor di Indonesia mencapai 6,5 juta unit. Kemudian pada 2020 turun menjadi hanya 3,6 juta unit. Kondisinya sedikit membaik setelah pada 2021 penjualannya mencapai 5,1 juta unit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, untuk 2022, hingga September kemarin, penjualannya berada di angka 3,6 juta. Sementara target kita sepanjang tahun ini 5,1 juta sampai 5,4 juta unit. Mudah-mudahan itu bisa tercapai," ujar Loman di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/10/2022).

Selain daya beli konsumen yang menurun akibat pandemi, ada alasan lain yang membuat penjualan motor di Indonesia sulit sekali pulih. Salah satu yang utama, menurut Loman, adalah krisis chip semikonduktor yang melanda dunia. Hal itu yang membuat produksi pabrikan menjadi kurang maksimal.

"Harusnya tahun ini, penjualan motor di Indonesia bisa tinggi, tapi memang secara global terkendala chip semikonduktor," terangnya.

All New Honda Scoopy Foto: Rizki Pratama

Lebih jauh, Loman memastikan, selain motor konvensional, ke depannya motor listrik juga diharapkan menjadi kontributor utama penjualan roda dua di Indonesia. Itulah mengapa, mulai sekarang pihaknya sudah bertemu sejumlah anggota AISI untuk membahas ekosistem EV di Tanah Air.

Bukan hanya itu, dengan digelarnya kembali pameran Indonesia Motorcycle Show atau IMOS 2022, dia juga berharap, gairah konsumen membeli kendaraan roda dua bisa semakin meningkat.

"Mudah-mudahan di tahun-tahun berikutnya kita bisa kembali ke capaian di tahun 2019," kata Loman