Pemerintah resmi menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis Pertalite, Pertamax, dan juga Solar. Dampaknya, biaya operasional kendaraan seperti sepeda motor pun ikut membengkak. Tapi di sisi lain, kendaraan elektrifikasi seperti sepeda motor listrik bukan menjadi solusinya. Apa alasannya?
Sebagai informasi, Presiden Jokowi (Joko Widodo) resmi mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi jenis Pertalite, yang naik dari Rp 7.650 per liter jadi Rp 10.000 per liter. Kemudian harga Solar subsidi naik dari Rp 5.150 per liter jadi Rp 6.800 per liter. BBM non subsidi Pertamax juga ikut naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.
Kenaikan harga bensin dan solar ini mempertimbangkan naiknya harga minyak dunia, serta kenaikan subsidi energi yang terus meningkat. Kenaikan BBM tersebut berlaku sejak 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dijelaskan Direktur Marketing PT Triangle Motorindo (Viar Motor Indonesia), Sutjipto Atmodjo, kenaikan harga Pertalite dan Pertamax belum akan menjadi pemicu perpindahan sepeda motor konvensional ke sepeda motor listrik.
"Masih wait & see (melihat dan menunggu). Kalau dari pengamatan kemarin, konsumen sepeda motor tidak keberatan dengan harga (BBM yang) naik asal jangan ngantri berjam-jam saja. Tapi belum tahu long term-nya, karena yang naik bukan bensin saja, tapi nanti harga makanan, minuman dll akan naik juga," kata Cipto kepada detikOto, Minggu (4/9/2022).
Lanjut Cipto menambahkan, masyarakat belum akan berbondong-bondong datang ke dealer untuk membeli motor listrik. Penyebabnya, harga motor listrik masih cukup mahal dibanding motor konvensional. Menurut Cipto, sepeda listrik jadi pilihan yang paling logis untuk menjangkau rute yang dekat.
"E-bike (sepeda listrik) yang akan tumbuh sebagai transport jarak pendek, untuk anak-anak sekolah, ibu-ibu ke pasar, dll. Kalau dari saya, seharusnya pemerintah fokus di e-bike dulu, karena masyarakat masih belum bisa terima sepeda motor listrik dari overall value, bukan cuma lihat lebih irit saja kan, tapi juga distance, speed, harga bekas, harga battery, dll," sambung Cipto.
Sekadar informasi, Viar Motor Indonesia menjadi salah satu merek pertama yang memperkenalkan sepeda motor listrik di Indonesia. Viar meluncurkan skuter listrik Q1 pada 2017 silam dengan harga Rp 16 jutaan. Kini generasi kedua New Q1 telah dipasarkan di Indonesia dengan banderol Rp 20 jutaan.
Selain motor listrik, Viar Motor Indonesia juga memperluas portofolio kendaraan ramah lingkungannya dengan menjual sejumlah model sepeda listrik, seperti Akasha, Uno, Caraka, C2, dan U1.
(lua/riar)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?