Para ojek online (ojol) di Indonesia saat ini tengah bersedih. Sebab, ketika harga BBM subsidi dan non subsidi melambung tinggi, tarif sedangkan jasa atau perjalanan mereka masih sama. Jika terus begini, alih-alih untung, mereka malah buntung.
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, Igun Wicaksono mengatakan, pihaknya sudah mengirim surat ke Presiden Jokowi agar pengendara ojek online diberikan subsidi atau potongan harga untuk pembelian BBM jenis Pertalite. Sebab, jika tidak, pendapatan mereka tak sebanding dengan pengeluaran.
"Kami Asosiasi sedang menunggu sinyal dari pemerintah yang beberapa saat lalu melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan bahwa pengemudi ojol akan mendapatkan subsidi BBM jenis Pertalite," ujar Igun saat dihubungi detikOto, Sabtu 3 September 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun hingga saat ini kami belum mendapat keterangan subsidi dalam bentuk seperti apa dan berapa nilainya, karena baru pernyataan pengumuman saja," tambahnya.
Saat ini, Pertalite dijual Rp 10 ribu per liter dari yang sebelumnya hanya Rp 7.650 saja. Menurut Igun, driver ojol akan 'megap-megap' seandainya harus mengikuti aturan tersebut dengan biaya jasa atau perjalanan yang masih sama seperti sekarang.
Sejumlah pengendara sepeda motor mengantre untuk mendapatkan BBM gratis jenis Pertalite di SPBU Rabam, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (16/8/2022). Untuk memeriahkan HUT ke-77 Kemerdekaan RI pihak SPBU Anugrah Djam Energi Kendari bekerjasama dealer sepeda motor Yamaha memberikan BBM Gratis bagi pemilik kendaraan sepeda motor. ANTARA FOTO/Jojon/foc. Foto: ANTARA FOTO/JOJON |
"Kami berharap Pemerintah segera mewujudkan janji subsidi tersebut agar beban biaya operasional ojek daring tidak berat karena mengingat belum adanya kenaikan tarif bagi pengemudi ojek daring," terangnya.
Selain subsidi BBM jenis Pertalite, Igun juga berharap, pemerintah segera memberikan keputusan mengenai penyesuaian tarif ojek online di Indonesia.
"Mengingat akan makin beratnya beban biaya operasional ojek daring apabila tidak ada penyesuaian tarif serta pengurangan biaya sewa aplikasi dari sebelumnya 20 persen menjadi maksimal 10 persen saja," kata dia.
(lth/din)













































Komentar Terbanyak
Isi Garasi Anggota DPR yang Bilang 'Sok Paling Aceh' dan 'Cuma Nyumbang Rp 10 M'
Dipecat Gegara Ugal-ugalan, Begini Kata Sopir PO Rosalia Indah
Bensin Shell Sudah Tersedia Lagi Pakai Base Fuel Pertamina, Gimana Kualitasnya?