Bali Target Modifikasi 400 Ribu Motor Jadi Kendaraan Listrik Hingga 2025

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mulai melakukan modifikasi atau konversi kendaraan yang memakai bahan bakar minyak (BBM) menjadi kendaraan listrik. Ditargetkan ada sebanyak 400 ribu kendaraan yang bisa dimodifikasi hingga 2025 mendatang.

"Kita ada 23 persen dari 2,7 juta (sepeda motor) yang mesti segera dikonversi pada tahun 2025, iya sekitar 400 ribuan," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gde Wayan Samsi Gunarta kepada wartawan di Denpasar, Jumat (22/10/2021).

"Pokoknya target migrasinya segitu untuk sepeda motor, harapannya sih mobil akan ikut. Tapi prioritas motor dulu secara bertahap," imbuh Samsi.

Samsi menuturkan, konversi dilakukan karena ada wacana pemerintah melarang penjualan kendaraan berbahan bakar fosil dalam beberapa tahun mendatang. Karena itu, mau tidak mau pihaknya berupaya mempercepat migrasi dari kendaraan berbahan bakar fosil ke listrik.

Upaya melakukan konversi ini dilakukan mulai dari penyiapan sumber daya manusianya. Oleh karena itu, pihaknya melakukan pelatihan terhadap ratusan orang untuk persiapan transisi kendaraan listrik di Pulau Dewata.

"Mengkonversi artinya mengganti penggeraknya. Nah itu perlu prosesnya dan SDM-nya harus dipersiapkan. Jadi bengkel-bengkelnya, sertifikasi bengkelnya dan sebagainya (harus disiapkan)," jelas Samsi.

Penyiapan SDM tersebut, kata Samsi, dilakukan guna memastikan perubahan atau konversi dilakukan dengan ketentuan yang benar, baik dari segi teknis, kemudian berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya mengurangi risiko dan sebagainya.

"Ini yang kita lakukan sekarang targetnya sih ke depan, tapi belum menetapkan target keseluruhan, tapi dari rencana itu targetnya (ada penyiapan SDM) 300 orang," terangnya.

Penyiapan SDM itu dilakukan oleh komunitas dan dibantu oleh PT Optima Integra Tehnica yang kemudian bekerja sama dengan koperasi.

"Harapannya mereka ikut bisa membantu. Yang isinya memang ini perkenalan dulu yang isinya sepeda motor apa kemampuannya kemudian bagaimana ketentuan-ketentuan dan sebagainya," papar Samsi.