Stimulus untuk bisa meningkatkan pasar kendaraan listrik memang diperlukan, sebut saja memberikan pajak yang murah dan bebas ganjil genap. Meski demikian hal tersebut dinilai belum cukup untuk bisa meningkatkan penjualan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.
Untuk itu pabrikan motor listrik anak bangsa Gesits dan Volta membuka peluang kepada perusahaan-perusahaan untuk bekerjasama dalam mewujudkan trade in alias tukar guling motor bensin.
"Sampai saat ini kami memang belum ada kerja sama untuk bisa mengubah pengubahan motor tenaga bakar ke listrik, tapi kami tengah mencari perusahaan atau rekanan yang bisa bekerja sama dengan kami untuk beli motor bensin (trade in). Mudah-mudahan di 2021 kami sudah menemukan perusahaan atau rekanan yang bisa memberikan trade in," ujar Direktur Utama PT Gesits Bali Pratama, Sari Suryanti, dalam Press Conference IIMS Motobike Hybrid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Motor listrik kini mulai dikenali masyarakat, tak ketinggalan ada motor polisi bertenaga listrik mejeng di IIMS Moto Bike, Istora, Jakarta, Jumat (29/11/2019). Motor pak polisi ini dibuat oleh Gesits. Foto: Rifkianto Nugroho |
Selanjutnya CEO PT Volta Indonesia Semesta, Wilty Awan juga menyampaikan untuk bisa mempercepat program elektrifikasi kendaraan diperlukan kerjasama dalam semua bidang, termasuk dalam melakukan konversi kendaraan bensin menjadi listrik.
"Untuk konversi sepeda motor bensin ke motor listrik adalah program yang sangat baik untuk untuk mempercepat elektrifikasi sepeda motor, volume sepeda motor bensin sudah terlanjur sangat banyak dan ini akan terbantu dengan program konversi. Kami dari Volta mendukung program untuk menciptakan langit biru bersama," kata Wilty.
(lth/rgr)













































Komentar Terbanyak
Puluhan Motor Brebet Habis Isi Pertalite, Bahlil Bilang Begini
Perpanjang STNK Nggak Ribet Pakai KTP Pemilik Lama, Bea Balik Nama Dihapus
Banyak Motor Brebet usai Isi Pertalite, Ini Kata Pertamina