Harley-Davidson mengambil keputusan besar dengan menghentikan bisnisnya di India. Padahal negara tersebut masih menjadi pasar sepeda motor terbesar di dunia.
Dikutip dari BBC, Harley-Davidson sudah memutuskan untuk menghentikan proses produksi motornya di India, termasuk menutup pabrik di sana yang berlokasi di Bawal, Haryana. Sebagai catatan, pabrik ini sudah mulai beroperasi sejak 2011.
Bukan itu saja, pabrikan motor asal Amerika Serikat itu sekaligus mengumumkan akan 'mengurangi secara signifikan' aktivitas kantor penjualannya di Guragon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perusahaan berkomunikasi dengan para pelanggan di India dan akan terus memberikan update terkait dukungan di masa depan. Jaringan dealer Harley-Davidson akan terus memberikan pelayanan servis pada pelanggan sesuai kontrak yang ada," demikian pernyataan tertulis Harley-Davidson dikutip dari Autocarindia.
Meski India merupakan pasar sepeda motor terbesar di dunia, Harley-Davidson kesulitan bersaing di sana. Mereka kalah dengan brand lokal seperti Hero dan juga oleh pabrikan Jepang, Honda. Statistik mencatat, setiap tahun 17 juta motor dan skuter terjual di India.
Harley bukan pabrikan asing pertama yang menyerah dalam persaingan di pasar India. General Motor sudah lebih dulu mundur pada 2017. Sementara Ford sepakat melakukan kerjasama joint venture bersama raksasa lokal Mahindra dan Mahindra.
Meski menutup pabrik dan mereduksi besar-besaran aktivitas kantor penjualan, Harley-Davidson mungkin tak akan sepenuhnya angkat kaki dari India. Sudah beredar rumor kalau Harley-Davidson akan mencari rekan kerja pabrikan India demi tetap menjaga keberadaan di sana.
Strategi yang sama sudah dipakai Ferrari dan MV Agusta, serta beberapa merek lain. Mereka tidak punya kantor atau perusahaan resmi di sana, tapi tetap bisa melakukan penjualan dan pelayanan pada pelanggan via partner India yang digandeng nantinya.
Sejarah Harley-Davidson
Jadi salah satu merek motor paling ikonik di dunia, Harley-Davidson lahir di Amerika Serikat pada 1903. Mereka kemudian tumbuh dan berkembang dengan basis pelanggan yang sangat setia. Harley-Davidson bisa dibilang punya klub motor nyaris di seluruh dunia.
Tahun 1969 dianggap sebagai periode kebangkitan Harley-Davidson ke seluruh dunia. Itu terkait dengan film Easy Rider yang dibintangi Dennis Hopper, Peter Fonda dan Jack Nicholson.
Selain pabrik di India (yang akan tutup), Harley-Davidson juga punya pabrik di Amerika Serikat, Brasil, dan Thailand. Saat ini pasar Harley di Thailand dan Korea Selatan merupakan yang paling kuat di Asia.
Namun dalam beberapa waktu terakhir Harley mulai mengalami masalah penjualan. Generasi penyuka motor-motor besar dengan suara bising makin menua. Harley dianggap kurang cocok dengan generasi masa kini. Hal tersebut coba mereka atasi dengan menciptakan varian-varian baru yang lebih dekat dengan kaum milenial.
(din/riar)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?