Kebijakan Ganjil Genap Motor Diklaim Tidak Membebani Angkutan Umum

ADVERTISEMENT

Kebijakan Ganjil Genap Motor Diklaim Tidak Membebani Angkutan Umum

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 27 Agu 2020 05:48 WIB
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai diterapkan Jumat (10/4) ini di Jakarta. Pembatasan itu juga berlaku pada transportasi publik di ibu kota.
Kebijakan ganjil genap motor diklaim tidak akan membebani sistem transportasi umum di Jakarta. Foto: Antara Foto
Jakarta -

Kebijakan ganjil genap motor yang akan diberlakukan di DKI Jakarta disebut tidak akan membebani sistem angkutan umum. Perpindahan besar-besaran pengguna motor ke angkutan umum diprediksi tidak akan terjadi.

"Jadi kalaupun ada peningkatan penumpang di transportasi umum (karena ganjil genap motor), itu relatif kecil," ungkap Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan, melalui sambungan telepon kepada detikOto, Rabu (26/8/2020).

Prediksi Shafruhan berkaca dari penerapan ganjil genap mobil yang kembali diterapkan setelah era PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) berakhir. Kata Shafruhan, tidak ada peningkatan pengguna angkutan umum secara signifikan sejak ganjil genap mobil diberlakukan lagi.

"Contoh kemarin saat ganjil-genap mobil diterapkan, ternyata jumlah lonjakannya kecil sekali. Nggak sampai 5 %. Tapi tetap kita tambah jumlah armada angkutan umumnya," jelasnya.

Jika nantinya kebijakan ganjil genap motor benar-benar diberlakukan, Shafruhan memprediksi akan ada kenaikan pengguna angkutan umum hingga di atas 15 %. Namun itu disebut tidak akan membebani angkutan umum di DKI Jakarta.

"Misal kebijakan ini diterapkan dan terjadi peningkatan penumpang. Karena pengguna motor itu biasanya dari wilayah pemukiman, program Jak Lingko yang bus-bus kecil dan mikrolet itu sebenarnya cukup, nggak ada masalah. Kemudian kalau peningkatan perpindahan itu juga menggunakan bus, juga nggak ada masalah," bilangnya lagi.

"Bisa jadi kalau sepeda motor (kena ganjil genap) mungkin ada peningkatan (jumlah penumpang angkutan umum) di atas 10 %, sekitar 15 %. Tetapi kapasitas untuk angkutan umumnya sangat memadai, tidak ada masalah. Karena angkutan umum kita sekarang berlebih-lebih," tegas Shafruhan.



Simak Video "Ingin Hadirkan Warna Baru, MD Pictures Produksi Film Komedi Romantis"
[Gambas:Video 20detik]
(lua/din)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT