Alasannya, pertama motor tidak sepraktis sepeda. Parkir motor juga tak bisa sembarangan, sementara sepeda lebih praktis. Selanjutnya, Jepang punya empat musim sehingga saat musim dingin sepeda motor tidak cocok digunakan.
Di Jepang, jika warganya memiliki SIM mobil, mereka berhak mengendarai motor bermesin 50 cc. Di atas kapasitas itu, kata Ping, mereka perlu SIM motor lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi, dari 100 rumah yang punya SIM mobil, belum tentu punya motor 50 cc. Nggak ada keperluannya, buat apa beli motor," ujar Ping.
Sementara itu, kembali ke penjualan motor di Jepang, pada tahun lalu Honda mendominasi di negara itu. Pabrikan berlogo sayap mengepak itu menjual 174.679 unit, dengan pangsa pasar 45,6%.
Di bawah Honda ada Yamaha dengan penjualan sebanyak 79.920 unit, Suzuki dengan 61.592 unit dan Kawasaki dengan 21.035 unit. Keempat pabrikan Jepang itu menggenggam 88% pangsa pasar, sementara merek motor dari luar Jepang cuma 12%.
Namun jika soal mobil, penjualan mobil di Jepang angkanya mencapai 5 kali lipat dibanding Indonesia. Per tahunnya ada sekitar 5 juta mobil yang terjual di Jepang. Selain pendapatan yang tinggi, di Jepang juga berlaku aturan mobil lama yang harus 'dibuang' oleh pemiliknya, jadi kebutuhan untuk mobil baru pasti terus ada.
(rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah