"Bahkan mereka ikut mensosialisasikan sopan santun tersebut. Biasanya persoalan yang tidak empati tadi (pengendara moge yang kebut-kebutan, ugal-ugalan dan sebagainya), biasanya terjadi pada kelompok-kelompok yang lagi mengalami euforia. Dan yang perilaku tadi itu adalah kelompok-kelompok yang baru. Karena orang yang sama setelah 5-6 tahun akan bijak dan sopan sekali. Tapi saat-saat pertama mungkin mereka begitu," ujar Jusri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Juga terjadi di klub roda empat, motor kecil, atau rombongan jenazah mau ke kuburan saja kaca spion orang bisa patah. Itu nyaris seperti perilaku kebanyakan orang-orang kita. Ketika mereka berkelompok, maka perilaku-perilaku eksklusif itu muncul," ucap Jusri.
(rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?