Lembaga tersebut akan melakukan studi terkait rencana pelarangan sepeda motor tersebut. Termasuk menghitung jumlah partikel debu dan efek rumah kaca yang dihasilkan oleh sepeda motor tahun depan.
Setelah kajian tersebut rampung mereka akan menentukan area mana dalam kota tertentu yang harus melarang adanya kendaraan roda dua masuk zona rendah emisi itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan di atas berlawanan dengan pandangan lain yang melihat sepeda motor tidak hanya lebih baik emisinya untuk lingkungan. Sepeda motor juga dikatakan sebagai solusi dari kemacetan karena menggunakan ruang yang lebih sedikit di jalan dibandingkan mobil.
Di Brussel sendiri sepeda motor memiliki kontribusi karbon monoksida sebesar 6 persen, 0,2 persen nitrogen, dan 0,4 persen debu.
Ketua Febiac, Philippe Dehennin mengatakan pernyataan ini sengaja menyudutkan pengguna sepeda motor yang menjadi minoritas di sana. Padahal menurutnya sepeda motor berkontribusi besar dalam mengurangin kemacetan.
"Alasan semacam ini sederhana karena menargetkan sebagian kecil pengguna jalan dan karena telah terbukti bahwa kemacetan lalu lintas harian dapat dikurangi dengan 40% jika ada 10% pengemudi memilih sepeda motor daripada mobil. Kami meminta pemerintah untuk melihat mobilitas dengan cara yang berbeda alih-alih langsung memberikan larangan, " kata Dehennin.
Ia merujuk pada undang-undang Eropa yang lebih dulu menegaskan aturan tersebut kepada kendaraan yang lebih besar alias mobil. Sepeda motor sendiri dikatakan Dehennin akan mengadopsi Euro-5 pada tahun 2020.
"Undang-undang Eropa memilih untuk mengatur kendaraan yang lebih besar terlebih dahulu baru yang lebih kecil setelahnya. Euro-5 akan wajib untuk pengendara sepeda motor mulai dari tahun 2020," tutupnya.
(rip/riar)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah