Menperin Jajal Motor Listrik ala Gojek, Motornya Langsung Ngacir!

Menperin mencoba motor listrik Honda PCX Foto: Rizki Pratama

Jakarta - Kementerian Perindustrian memilih Honda PCX Electric untuk mendemonstrasikan keunggulan motor listrik di Indonesia. Sebanyak 300 unit Honda PCX Electric pun siap menjadi subjek sosialisasi sekaligus mengkaji ekosistem kendaraan listrik di Indonesia ke depannya.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pun mencicipi motor ini sebelum didemonstrasikan di Bandung dan Denpasar. Dia terlihat mengenakan jaket dan helm kuning. Ia pun memberikan impresinya terhadap motor tersebut setelah mengitari gedung Kemenperin diiringi pejabat Eselon I satu lainnya yang menunggangi motor serupa.

Foto: Rizki Pratama/detikOto

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Experience-nya motor listrik tanpa suara dan memang tenaganya besar. Tadi disampaikan bahwa tenaga ini lebih besar daripada kendaraan sejenis berbahan bakar bensin," kata Airlangga di Halaman Gedung Kemenperin, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2019).

PCX Electric sendiri merupakan motor listrik yang sampai saat ini masih disewakan oleh Honda di Indonesia. Abang driver Gojek pun sudah menggunakan motor ini.

Untuk lokalisasi dari produk ini Airlangga menunggu hasil uji coba dari demonstrasi ini. "Sementara ini baru uji coba dulu setelah uji coba ada final studi untuk produksi di sini.

Kemenperin bekerja sama dengan New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) melaksanakan program The Demonstration Project to Increase Energy Efficiency Through Utilization of Electric Vehicle and Mobile Battery Sharing. Proyek ini melibatkan 300 unit motor listrik dengan ketersediaan 1.000 pak baterai.

Baterai motor listrik Honda Foto: Rizki Pratama/detikOto

"Ruang lingkupnya pertama untuk mengetahui tingkat efektivitas kendaraan listrik baterai. Kedua proyek studi menganalisa kendaraan listrik dan battery sharing. Proyek ini akan melibatkan 300 unit motor listrik dan 1.000 unit baterai, dan 40 stasiun swap battery," papar Direktur Jenderal Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Harjanto.