Salah satu strategi agar Gesits bisa lebih banyak beredar di jalanan adalah dengan mendekati kalangan pengemudi ojek online atau ojol.
"Ya mereka (pengemudi ojol) kan target potensial bisa saja. Keuntungannya penggunaan lebih efisiein untuk pengemudi ojek karena costnya lebih sedikit jadi marginnya lebih baik," ujar CEO PT Gesits Technologies Indo Harun Sjech di Jakarta.
Gesits merupakan motor listrik yang menggunakan baterai ion lithium. Sekali dicas dalam waktu paling lama 3 jam motor bisa melaju sejauh 80-100 km. Untuk kecepatan motor diklaim setara dengan motor konvensional bermesin 120 cc yang bisa melaju sampai 100 km per jam.
Biaya operasional pun lebih murah. Untuk BBM misalnya, Harun mencontohkan motor konvensional sehari bisa butuh seliter BBM. Jika setahun maka butuh 300-an liter. Dikalikan dengan biaya BBM misalnya Pertalite yang mencapai Rp 7.000-an maka biaya bensin motor konvensional mencapai Rp 2,1 juta per tahun. Biaya ini lebih mahal dibanding motor listrik.
"Coba bandingkan dengan motor listrik. 1 liter BBM itu setara cuma 1,2 kWh. Kalau tarif PLN sekarang Rp 1.400, dikali 1,2 kWh cuma Rp 1.700. Sekarang hitung saja Rp 1.700 dikali 300 hari cuma 500.000. Motor biasa belum ganti olinya, maintenance. Motor listrik gak ada itu ganti oli," ujarnya.
Lihat video Wawancara Eksklusif CEO Gesits, 'Setruman' Motor Listrik Indonesia:
(ddn/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah