Akan tetapi meski sudah menjaring konsumen yang terbilang banyak, nyatanya masih banyak orang Indonesia yang bertanya soal ketangguhan motor listrik Viar Q1 saat menghadang banjir dan hujan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan kita agak kesulitan untuk orang awam untuk mengarahkan yang tadinya pakai kendaraan konvensional engine beralih ke tenaga listrik, masih banyak pertanyaan," ungkap Deden kepada wartawan.
Menyasar segmen market yang sudah lekat dengan kendaraan bermesin konvensional tidak ditampik Deden menjadi sebuah tantangan dalam mengedukasi masyarakat.
"Jadi konsumen itu beda dengan jualan motor bensin, kalau di listrik ini nanya berulang-ulang, mereka nggak deal di situ, berulang-ulang, nanti kalo misalnya hujan bagaimana, banjir bagaimana," ungkap Deden.
"Tapi kalo dari pemerhati listrik itu mereka sudah paham dari segi teknis, jadi selagi motor bensin bisa lewati genangan air, ya kita juga bisa, kalo dia nggak bisa kita juga ngga bisa, jadi nggak ada yang perlu dikhawatirkan sebenarnya," tambahnya.
Lebih lanjut kata Deden, desain serta penggunaan suku cadang motor listrik Viar sudah diklaim aman, dan konsumen tidak perlu khawatir takut rusak selama masih diambang batas aman.
"Sebenernya gampangnya begini. Kalo motor bensin itu bisa lewat kita juga lewat. Gausah ngomongin ecu, karena kan posisi udah dipikirin. Ketinggian air maksimal sampai dek, motor bensin begitu juga kan," ungkap Deden.
Tonton video 'Buktinya Kalau Motor Listrik Bisa Dicetak dengan Printer 3D':
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!