Memang, dari sisi tampilannya Honda BeAT Street eSP mirip-mirip dengan Yamaha X-Ride, apalagi penggunaan setang telanjangnya. Namun, GM Marketing Planning & Analysis Division PT AHM Agustinus Indraputra mengatakan, Honda BeAT Street dan Yamaha X-Ride berbeda.
"Kalau dikategorikan di AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) memang mungkin sama. Tapi beda, karena mungkin mereka (Yamaha X-Ride) lebih ke off-road, tapi kita kan street bike, perkotaan. Beda segmen sebenarnya," ujar Indra di Jakarta, Rabu (19/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cuma ada perbedaan dari warna, setang, digital panel meter-nya. Lainnya sama," kata Indra.
Sutik ini masih menggunakan mesin 110 cc berpendingin udara dengan teknologi Enhanced Smart Power (eSP). Model ini juga menghadirkan fitur ECO Indicator yang akan menampilkan tanda berkendara secara irit.
AHM menawarkan BeAT Street ini dengan satu tipe yaitu tipe CBS. Namun, konsumen bisa membuat motornya lebih personal lagi dengan pilihan aksesori yang disediakan.
Model yang telah didesain compact sesuai postur rata-rata orang Indonesia ini responsif dengan akselerasi mencapai 12,6 detik pada jarak 0-200 m, serta lebih bertenaga dengan top speed mencapai 94 km/jam menggunakan alat uji performa.
Honda BeATeSP series tetap mempertahankan posisinya sebagai motor skutik paling irit di kelasnya hingga mencapai 55 km/l (metode ECE R40) dengan metode pengetesan EURO 3 (EURO 2 = 57 km/l).
(rgr/ddn)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru