Kerja sama keduanya akan diikat dalam sebuah nota kesepahaman bersama yang akan diumumkan ke masyakarat minggu depan.
"UNS mengembangkan sel baterai ion lithium dan UGM yang akan melakukan daur ulang. Konon kabarnya UGM sudah bisa melakukan daur ulang baterai sampai 95 persen. Jadi daur ulang yang dilakukan adalah baterai tersebut bisa dibuat jadi kayak baru lagi hingga 95 persen," ujar seorang sumber detikOto, Jumat (15/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi efek samping limbahnya kecil," ujarnya.
Baterai itu akan menjadi salah satu komponen penting dalam motor listrik garapan Garansindo dan ITS yang dinamakan Gesits. Saat ini Gesits masih menggunakan baterai dari Jepang.
CEO Garansindo, Muhammad Al Abdullah ketika dikonfirmasi soal hal ini belum mau berkomentar banyak.
"Sabar dulu dong, nanti akan ada berita resmi," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Memet ini sebelumnya sempat menyatakan pihaknya akan menandatangani nota kesepahaman dengan dua universitas lain di luar ITS. Kedua universitas itu akan mengembangkan sel baterai motor listrik dan daur ulang baterai.
"Kita bekerja sama dengan dua universitas di luar ITS. Saya belum bisa umumin sekarang. Dua universitas ini, habis lebaran kita tanda tangan MoU (memorandum of understanding/nota kesepahaman)," kata Memet saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta, akhir Juni lalu. (ddn/rgr)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Duh! Ojol Ancam Mau Demo Sebulan Sekali
Penjualan Mobil Anjlok, Pemerintah Minta Tak Sampai Ada PHK