Konsumen motor listrik Polytron Fox-R bernama Firdaus mengeluh kendaraannya mengalami masalah pada bagian ban dan pengecasan. Padahal tunggangan itu baru dipakai kurang dari setahun.
Sebagai catatan, Polytron Fox-R berbeda dibandingkan motor listrik pada umumnya. Sebab, untuk pembelian unitnya, produsen menawarkan skema sewa baterai yang membuat harga kendaraan menjadi lebih murah. Konsumen tinggal membayar angsuran setiap bulan.
Firdaus mengaku, di awal pemakaian, Polytron Fox-R sama sekali tak ada masalah. Bahkan, menurutnya, performa dan teknologi kendaraan nonemisi tersebut cukup mengesankan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di bulan pertama pemakaian Polytron juga memberi kebijakan sewa baterai gratis. Asumsinya karena konsumen masih belum bisa memakai penuh ke jalanan motor yang belum dilengkapi surat resmi dan nomor kendaraan," ujar Firdaus kepada detikOto, Selasa (5/3).
"Bulan berikutnya, setelah surat dan nomor kendaraan juga sudah lengkap, saya harus membayar sewa baterai sebesar Rp 200.000 yang ditagih lewat email. Tagihan keluar setiap awal bulan dan bila lewat jatuh tempo maka motor otomatis akan 'dilock', tidak bisa jalan lebih dari 20 kilometer per jam," tambahnya.
![]() |
Komplain Konsumen
Kemudian, sembilan bulan setelah pembelian, masalah pada kendaraan mulai muncul. Ban belakang sering kehilangan tekanan. Padahal, tidak ada paku atau benda tajam lain yang menancap di komponen tersebut.
"Setelah motor dibawa ke tempat servis ban yang biasanya ada di stasiun pengisian bahan bakar, ternyata penyebabnya adalah pentil ban yang longgar. Masalah ini kemudian bisa diselesaikan dengan mudah," terangnya.
"Hingga pada Desember 2023 masalah ban belakang tersebut kembali. Bengkel motor umum di dekat rumah saya melihat penyebabnya adalah pelek yang tidak presisi dengan karet ban sehingga tekanan udara bisa keluar dari sisi dinding ban," lanjutnya.
Setelah beberapa bengkel motor mengaku tidak sanggup menangani ban Fox-R yang bocor, Firdaus membuat laporan ke Costumer Service Polytron. Dia diminta mengisi formulir dan laporan selesai dibuat pada 8 Januari 2024.
Tak lama setelahnya, teknisi dari service center Polytron di Jakarta langsung menghubunginya untuk menanyakan masalah yang terjadi. Namun, kata dia, komunikasi berhenti di situ saja, tidak ada respons atau tindakan lain hingga lebih dari seminggu.
Sampai akhirnya teknisi datang ke rumah, mencopot ban dari motor, lalu dibawa untuk diperbaiki di service center. Total butuh waktu hampir satu bulan dari awal laporan sampai ban selesai 'diservis' lalu dipasang kembali ke motor.
Masalah ternyata belum selesai karena usai ban bocor, motor tersebut kemudian mengalami masalah lain, yakni tak bisa dicas. Firdaus kembali melakukan laporan ke pihak Polytron.
"Apakah masalah selesai? Jawabannya belum. Hanya selang berapa hari ban kembali bocor usai diservis. Saya pun kembali melapor ke Costumer Service Polytron dan hingga sekaran motor belum bisa dipakai," tuturnya.
![]() |
Namun, saat proses perbaikan tak kunjung selesai, Firdaus justru terus-terusan dihubungi tim Polytron untuk tetap membayar sewa baterai. Padahal, kondisi itu membuat dia tak bisa mengendarai motor listrik tersebut.
"Akhirnya saya membayar sewa, meski motor sampai sekarang tidak bisa dipakai. Bila seperti ini, anggapan motor listrik lebih 'irit' daripada motor bensin sepertinya tidak berlaku," tegasnya.
Tanggapan Polytron
Direktur Komersial Polytron, Tekno Wibowo mengaku belum bisa komentar banyak mengenai kasus tersebut. Sebab, dia belum melihat dan mengetahui detail kerusakannya.
"Belum bisa banyak komentar, karena saya tidak tahu detail masalahnya. Biasanya kalau ada keluhan customer yang tidak bisa diselesaikan (tim) servis pasti selalu di-follow up tim khusus RCM," respons Tekno saat dihubungi detikOto.
Meski demikian, sebagai produsen, Tekno ingin memastikan, konsumen mendapat layanan terbaik.
"Saya akan cek di tempat kita, kemungkinannya memang ban yang bermasalah, kita akan bantu cek," kata dia.
(sfn/lth)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Duh! Ojol Ancam Mau Demo Sebulan Sekali
Penjualan Mobil Anjlok, Pemerintah Minta Tak Sampai Ada PHK