Motor Listrik Subsidi Belum Banyak Dilirik, Kenapa?

Motor Listrik Subsidi Belum Banyak Dilirik, Kenapa?

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Kamis, 30 Nov 2023 20:11 WIB
Subsidi Motor Listrik
Motor listrik. Foto: (Ilyas Fadilah/detikcom)
Jakarta -

Motor listrik subsidi belum banyak dilirik. Padahal, harga motor listrik kini lebih murah karena disubsidi Rp 7 juta. Syaratnya pun tak begitu ketat seperti awal program ini diadakan.

Dikutip dari situs Sisapira (Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Roda Dua), peri siang ini, Kamis (30/11/2023) baru ada 4.148 subsidi motor yang tersalurkan. Sebanyak 4.418 lainnya terverifikasi dan 6.621 dalam proses pendaftaran.

Angka itu jelas masih jauh dari target pemerintah. Pemerintah menargetkan motor listrik subsidi bisa tersalurkan sebanyak 200 ribu unit sampai akhir 2023. Tersisa satu bulan tahun 2023, kuota subsidi motor listrik masih utuh sebanyak 184.813.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi kemungkinan minimnya jumlah dealer menjadi salah satu penyebab motor listrik subsidi jauh dari target. Sebab, ada beberapa daerah yang tidak terdapat dealer motor listrik sehingga masyarakat kesulitan membeli meski ada daya belinya.

"Menurut saya, aspek internal sebetulnya adalah dealer belum merata di seluruh daerah. Saya tadi pagi dapat telepon dari Jember nanya, saya mau beli motor listrik subsidi, ternyata di Jember belum ada padahal kota besar di Jawa Timur," kata Budi dikutip Antara.

ADVERTISEMENT

Kata Budi, jumlah dealer yang terbatas membuat adopsi kendaraan listrik menjadi rendah. Meski begitu, sebenarnya sejumlah merek motor listrik yang memenuhi syarat dapat subsidi telah memiliki dealer motor listrik, tapi jumlahnya terbatas dan terpusat di Jakarta.

"Dealer yang sudah masuk sekitar 500 dan yang sedang menunggu untuk dilakukan verifikasi sekitar 200. Jadi 700-an dealersudah ada di seluruh Indonesia. Tapi populasi terbanyak di Jakarta," ucapnya.

Diharapkan, merek motor listrik yang masuk kriteria mendapatkan subsidi Rp 7 juta bisa penetrasi ke pasar dengan membentuk kerja sama di berbagai daerah.




(rgr/lth)

Hide Ads