Alva Bicara Peluang Ekspor Motor Listrik 'Buatan' Cikarang

Ridwan Arifin - detikOto
Kamis, 21 Sep 2023 14:15 WIB
Motor listrik Alva. Foto: Ridwan Arifin
Jakarta -

Alva sudah memiliki fasilitas pabrik di Cikarang, Jawa Barat. Produsen motor listrik anak perusahaan PT Indika Energy Tbk, PT Ilectra Motor Group (IGM) itu tidak menutup kemungkinan untuk mengekspor produk buatan Indonesia.

"Indonesia adalah di mana masyarakat itu sangat-sangat passionate kalau kita cerita motor mungkin lebih dibandingkan dengan negara-negara yang juga memakai motor yang jumlahnya banyak juga jadi dengan itu saya sih sangat berharap bahwa motor-motor Alva ini suatu saat pun juga bisa di appreciate oleh pengguna-pengguna di luar negeri juga," kata Purbaja Pantja, President Director PT. Ilectra Motor Group di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (20/9/2023).

Purba menegaskan pihaknya saat ini fokus pemenuhan dalam negeri. Apalagi pemerintah sedang memberikan bantuan pembelian motor listrik sebesar Rp 7 juta. Alva One dan Alva Cervo sudah memenuhi syarat TKDN, hingga akhir tahun 2023 kuota subsidi motor listrik mencapai 200 ribu unit.

"Itu menjadi suatu perhatian khusus buat kami untuk juga sekalian menyupport pemerintah untuk bisa mencapai jumlah-jumlah unit yang pemerintah inginkan yaitu 200 ribu di tahun ini dan 600 ribu di tahun depan," sambung dia.

Untuk tingkat kandungan lokal dalam negeri (TKDN), Alva saat ini sudah menyentuh 40 persen. Komponen baterai saat ini masih diimpor utuh dari luar.

"Alva Cervo 44 persen, Alva One 45 persen. Jadi kami memang banyak sekali menggunakan suplier lokal. Tapi tidak bisa dipungkiri beberapa komponen seperti baterai dan lain-lainnya masih impor, karena memang supply chain kita masih terbatas," jelas Septriwan Rahmat, COO & Chief Engineer Alva.

Ingin perluas segmen, tambah opsi swap baterai

Desain baterai yang digunakan oleh motor Alva saat ini juga bisa di-swap. Namun untuk pengisian ulang baterai masih menggunakan cara sistem charge.

"Kalau misalkan sistem kita ga bisa ya kita bisakan gitu kan dan dalam konteks ini kerja sama itu sudah kita lakukan dengan IBC supaya kita pun juga mendukung IBC ke depannya," sambungnya lagi.

Sistem baterai swap saat ini bisa menjadi opsi diterapkan di Indonesia. Pengguna motor listrik hanya tinggal membayar biaya sewa baterai. Nantinya produsen roda dua menjual motor listrik tanpa baterai. Sebab, dengan begitu, harga motor listrik di Indonesia bisa lebih terjangkau.

"Tentunya harga akan bisa lebih murah kalau pembelian tanpa baterai," ujar Purba.

Alva berencana memberikan opsi baru untuk pembelian motor listrik dengan sistem baterai swap. Harga jual motor listrik diproyeksikan bisa lebih murah karena tidak perlu membeli baterai, melainkan sistem sewa.

Alva diketahui sudah melakukan MoU (memorandum of understanding) dengan PT IBC (Indonesia Battery Corporation). Perusahaan IBC diketahui memiliki Battery Asset Management Service (BAMS), artinya sistem baru ini memungkinkan setiap pengguna motor listrik dari berbagai merek dapat menukar baterai di setiap Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Dengan adanya sistem BAMS ini, nantinya setiap merek motor listrik akan menggunakan sistem baterai dan sumber pengisi daya yang sama.

"Yang sudah kita lakukan kita ini sekarang ingin bekerja sama dengan IBC, jadi kita sudah tandatangan MoU dengan IBC beberapa bulan yang lalu di mana kita pun juga menjadi bagian daripada inisiatif dari pada IBC untuk mengembangkan sistemnya mereka ya BAMS," ujar dia.

Selain Alva, perusahaan IBC juga menggaet Gesits, dan Volta untuk masuk dalam sistem BAMS. Dengan adanya penyeragaman ini, ekosistem dan pasar bisa lebih cepat terbentuk sehingga memudahkan masyarakat Indonesia.

"Jadi kita adalah bagian daripada rencana daripada IBC untuk menggelarkan battery swap karena buat kita, kita sangat konsumen sentris, apapun juga yang diperlukan konsumen kita juga lakukan," kata dia.



Simak Video "Video: Yang Bikin Kaka Slank Tertarik dengan Kendaraan Listrik"

(riar/dry)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork