Subsidi motor listrik masih tertahan lantaran integrasi situs Sistem Informasi Informasi Bantuan Pembelian Kendaaan Bermotor Listrik Roda Dua atau Sisapira belum rampung. PT Surveyor Indonesia Dwi Anggoro mengatakan prosesnya saat ini sudah mencapai 90 persen.
"Terkait dengan progress integrasi antara Kemenperin dengan Kemendagri sudah mencapai 90 persen. Dari proses integrasi terkoneksi ke si jaringan itu sudah 90 persen," kata Dwi katanya dalam Rapat Anggota AISMOLI & Focus Discussion di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (13/9/2023).
Berdasarkan aturan pemberian subsidi Rp 7 juta untuk motor listrik terbaru yakni satu NIK untuk satu pembelian. Saat ini prosesnya perlu mengintegrasikan data kepada Dinas Kependudukan Catatan Sipil. Hal itu tertuang dalam aturan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 21 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Permenperin No. 6 Tahun 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kami tunggu ialah terkait MoU antara Kemendagri melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) dengan Kementerian Perindustrian," lanjut Dwi.
"Kami memberikan estimasi terhadap timeline Sisapira itu maksimal 3 hari kerja. Mungkin di bawah itu yah untuk proses memasukkan bahasa pemrograman ke sana. Tetapi yang belum kami ketahui terkait MoU itu," tambah Dwi lagi.
Terhitung sudah dua minggu sejak pengumuman syarat terbaru pembelian motor listrik subsidi Rp 7 juta, namun situs Sisapira statusnya masih dalam migrasi data. Ketua Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Budi Setyadi, berharap proses migrasi data dengan aturan terbaru bisa diselesaikan lebih cepat untuk percepatan adopsi motor listrik.
"Tadi jawaban dari Surveyor Indonesia (SI) ya akan ada percepatan dan diharapkan dalam waktu 1-2 pekan ini akan selesai," kata dia dalam kesempatan yang sama.
"Jadi mungkin mudah-mudahan di bulan november running lah jadi 2 bulan ditambah setengah bulan dengan desember tapi tadi kan tanggal 15 desember skema anggaran APBN sudah ngga bisa lagi pencairan," tambahnya lagi.
Dalam situs Sisapira kuota motor listrik yang tersisa 197.583 unit per 13 September. Sejak pemerintah mengumumkan memberikan subsidi motor listrik pada 20 Maret 2023, hingga Selasa (13/9) ini baru ada 836 unit motor listrik subsidi yang tersalurkan. Tersalurkan di sini berarti telah dilakukan penggantian potongan harga Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Dua dari Pemerintah ke Perusahaan Industri.
Selain itu, baru ada 268 unit yang terverifikasi. Proses verifikasi kesesuaian data transaksi penjualan (Biodata Konsumen, STNK danTNKB) dan selanjutnya akan diajukan penggantian potongan harga ke Pemerintah untuk Perusahaan Industri. Sementara yang sudah dalam proses pendaftaran mencapai 1.313 unit.
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar