Suket Teki, Bebek Low Rider Napi Nusakambangan

Suket Teki, Bebek Low Rider Napi Nusakambangan

Arbi Anugrah - detikOto
Sabtu, 21 Des 2019 19:46 WIB
Foto: Arbi Anugrah
Cilacap - Para narapidana di Lapas Permisan, Pulau Nusakambangan, Cilacap ternyata jago-jago juga dalam bidang modifikasi motor. Tergabung dalam bengkel modifikasi yang diberi nama Seket Teki Nusakambangan Kustom atau disingkat STNK mereka menghasilkan karya yang ciamik.

Hingga saat ini, tim STNK yang baru berdiri sekitar empat bulan lalu, sudah menghasilkan sebanyak 4 unit motor kustom yang dijual sesuai dengan pesanan. Tiga motor sudah diambil pemiliknya, sementara satu unit masih berada di Lapas Permisan menunggu diambil pemiliknya.

"Untuk sampai saat ini kita sudah menghasilkan 4 motor, yang tiga sudah diambil sama pemiliknya dan masih ada satu di sini dan masih ada beberapa bahan yang akan kita kerjakan. Untuk pesanan kustom ini kita berdasarkan pesanan, kayak salah satu motor yang ada di sini itu pesanan dari grup Sarinah Jakarta," ujar Mukti Ali (47), salah satu narapidana lapas Permisan, Nusakambangan saat berbincang dengan wartawan beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Pada motor bebek low rider pesanannya tersebut dia konsep sangat berbeda dari motor kustom pada umumnya, dengan jarak bebas dari tanah hanya sekitar 3 cm, serta menggunakan ban 450 dengan ring 17 inci. Motor bebek ber-cc 70 itu juga dibuat menjadi 100 cc dengan banyak corak painting sebuah rumput rumput atau dalam bahasa Jawanya adalah suket teki.

Bahkan pada bagian penutup mesinnya pun diukir dengan bentuk rumput dan semuanya itu ternyata mengandung makna tersendiri bagi teman teman yang tergabung di STNK. Motor bebek low rider berwarna merah tersebut dia anggap sebagai icon Nusakambangan.

"Kita gambarkan disini kenapa suket teki, karena suket teki kan semacam rumput liar lah, walaupun sudah dibunuh masih bisa untuk tumbuh. Kemudian untuk motor ini dibikin ceper, dibikin rendah seperti nasib warga binaan yang selalu direndahkan oleh masyarakat. Lalu dengan CC kecil dan ban besar itu menggambarkan perjalanan kehidupan kita yang kecil tapi punya beban berat tetapi tetap berusaha untuk maju," ungkapnya.

Suket Teki, Bebek Low Rider Napi NusakambanganFoto: Arbi Anugrah


Untuk harga motor kustom buatan para narapidana ini pun disebut Mukti masih standar, seperti layaknya motor motor modifikasi lainnya di luar penjara. Harganya kisaran Rp 15-20 juta tergantung bahan material yang digunakan.

Namun demikian, semangat menyalurkan kagiatan para napi di lapas tersebut patut diacungi jempol. Meskipun harus memodifikasi kendaraan kustom dengan peralatan seadanya. Bahkan untuk mendapatkan bahan baku motor pun harus dititipkan pada salah satu petugas lapas yang keluar dari Nusakambangan.

Suket Teki, Bebek Low Rider Napi NusakambanganFoto: Arbi Anugrah


"Nah itulah kendala kita sebenarnya (peralatan), kalau dengan kemampuan teman teman yang ada di sini mungkin untuk satu motor satu minggu kita sudah bisa selesaikan. Kendala lainnya di bahan-bahan, kita pencarian bahan bahan masih nunggu dari luar, nunggu bapak bapak yang pas piket turun ke bawah. Jadi kita di sini sifatnya memesan yang kita butuhkan, terus mengerjakan, biasanya kalau ada belanjaan masuk sehari langsung selesai kita pasang," jelasnya.





(ddn/ddn)

Hide Ads