'Mobil Eropa Mahal', Citroen: Masyarakat Perlu Edukasi

'Mobil Eropa Mahal', Citroen: Masyarakat Perlu Edukasi

M Luthfi Andika - detikOto
Minggu, 08 Sep 2024 12:32 WIB
Citroen E-C3
Ilustrasi Citroen Foto: Dok. Citroen Indonesia
Jakarta -

Paradigma yang mengatakan mobil Eropa memiliki harga mahal dan sparepart yang tidak murah, telah melekat pada sebagian masyarakat Indonesia. Namun hal tersebut tidak berlaku untuk Citroen.

Produsen mobil asal Prancis ini, memastikan harga jual kendaraan hingga sparepart yang dtawarkan di Indonesia tetap bersahabat dan tanpa mengurangi nilai mewah, fungsional, serta kenyamanan lebih.

"Itu tantangan kami waktu membawa merek Citroen, bahwa masyarakat itu kan punya satu image mobil Eropa mahal dan sparepart-nya juga mahal. Jadi saat ini kami tengah melakukan edukasi, untuk mengkomunikasikan kepada masyarakat luas. Pertama kami sudah membuktikan Citroen itu bisa dijual dengan harga di bawah Rp 300 juta," ujar President Director Citroen Indonesia, Tan Kim Piauw.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan harga di bawah Rp 300 juta, bukan berarti quality yang asal-asalan atau murahan banyak masyarakat sudah melihat, sudah mencoba, dan sudah memiliki pengalaman bahwa mobil yang kita pasarkan dengan harga di bawah Rp 300 juta, ini mobil yang bagus, mobil dengan standar Eropa. jadi bagaimana supaya ini bisa ditangkap oleh masyarakat dengan baik memang harus ada edukasi," Tan Kim Piauw menambahkan.

Poin kedua, lanjut Tan Kim Piauw, selain edukasi Citroen Indonesia harus membuktikan harga sparepart Citroen di Indonesia bisa bersaing dengan pabrikan otomotif lainnya.

ADVERTISEMENT

"Kedua kita juga sedang mengedukasi mengenai harga sparepart produk Eropa yang Mahal. Pertama-tama kami buktikan kepada customer, saat mereka melakukan penggantian sparepart mereka akan dapatkan harga sparepart yang harganya bersaing. Jadi kalau dibilang harga sparepart lebih mahal dari yang lain, kami sudah buktikan dengan membuat sejumlah list yang dimana customer itu bisa bandingkan dengan brand lainnya," ucap Tan.

Tan Kim Piauw (Chief Executive Officer PT Indomobil National Distributor)  Santiko Wardoyo (CEO dealer CitroΓ«n) menyerahkan kunci mobil listrik The New Citroen E-C3 All Electric  secara simbolis kepada pembeli di  Citroen Experiencr Center, kawasan PIK, Jakarta Utara, Jumat (14/6/2024).Tan Kim Piauw (Chief Executive Officer PT Indomobil National Distributor) Santiko Wardoyo (CEO dealer CitroΓ«n) menyerahkan kunci mobil listrik The New Citroen E-C3 All Electric secara simbolis kepada pembeli di Citroen Experiencr Center, kawasan PIK, Jakarta Utara, Jumat (14/6/2024). Foto: Dok. Citroen

"Jadi kuncinya memang edukasi, kemudian di luar edukasi kami membuka network sebanyak mungkin, supaya customer itu bisa melihat dan bisa mendengar langsung. Kemudian strategi yang lain kami, sambil menunggu network kami melakukan banyak promo di mana-mana, sehingga masyarakat itu bisa lebih cepat mengetahui mengenai produk Citroen," katanya.

Dalam situs resmi Citroen, tercatat bahwa produsen mobil asal Prancis ini sebenarnya bukan pemain baru di Indonesia. Meski tidak dijelaskan secara pasti kapan mobil CitroΓ«n pertama hadir di Indonesia, namun dalam daftar merek mobil yang dikeluarkan Hindia Belanda (sekarang: Indonesia) pada tahun 1920, terdapat nama CitroΓ«n di antara ratusan merek lainnya.

Di awal tahun 1960-an, mobil bermerek CitroΓ«n mulai terlihat lalu lalang di jalanan kota besar di Indonesia. Salah satunya adalah Pallas, produk andalan CitroΓ«n yang sarat dengan teknologi terkini. Saat itu, CitroΓ«n kebanyakan dimasuki oleh individu yaitu diplomat dan ekspatriat. Di antaranya, para insinyur Prancis yang dipekerjakan di Proyek Pembangunan Waduk Jatiluhur di Purwakarta, Jawa Barat, pada 1957-1967.


Selain pada zaman Hindia Belanda, perjalanan panjang merek mobil asal Perancis ini tercatat pada 1968. Di mana, Citroen secara resmi memulai kehadirannya melalui PT Alun sebagai agen merek Citroen di Indonesia. Penerimaan terhadap CitroΓ«n cukup baik

Lantas Pada 1975 PT Alun mendirikan pabrik perakitan mobil CitroΓ«n di kawasan Cakung, Jakarta Timur. Lalu Pada 1975 - 1985- CitroΓ«n dibawa kembali oleh para insinyur Prancis yang dipekerjakan di Proyek Pengembangan Bandara Cengkareng (Soekarno-Hatta).

Pada 1991 di Perancis. CitroΓ«n diakuisisi oleh Peugeot, dan bergabung menjadi PSA Peugeot CitroΓ«n. Dilanjut pada tahun 1994 CitroΓ«n resmi hengkang dari Indonesia dan meninggalkan pabriknya di Cakung.

Di tahun 2016, PSA Peugeot CitroΓ«n berganti nama menjadi Groupe PSA (PSA Group), atau Stellantis, atau secara resmi Peugeot SA (Peugeot SociΓ©tΓ© Anonyme).

Akhirnya pada tahun 2022, CitroΓ«n kembali masuk ke pasar Indonesia melalui Grup Indomobil. Sebagai salah satu perusahaan otomotif terbesar dengan pengalaman dan sumber daya yang mumpuni serta jaringan dealer yang tersebar di seluruh Indonesia, Grup Indomobil merasa dapat mengembangkan merek CitroΓ«n di tanah air dengan memberikan kemudahan mulai dari layanan pembelian hingga layanan purna jual yang prima sesuai dengan "CITIZEN - Layanan Mobilitas oleh CitroΓ«n".




(lth/mhg)

Hide Ads