Polisi mengungkap kondisi Wuling BinguoEV yang menghantam 'pantat' tronton rusak parah. Kaca mobil pecah dan pintu hancur.
Wuling BinguoEV mengalami kecelakaan. Mobil listrik Wuling itu menghantam bagian belakang truk tronton di jalan Tol Dalam Kota. Akibat kejadian itu, kondisi Wuling BinguoEV hancur parah bahkan bagian depannya sudah tak terbentuk lagi. Diungkap Kasat PJR Polda Metro Jaya, Kompol Hasby Ristama, bagian kaca hingga pintu rusak parah.
"Kendaraan Wuling putih hancur di bagian depan. Kaca depan, kaca kanan dan kiri pecah, pintu kanan dan kiri hancur. Kendaraan truk rusak di belakang kanan," kata Hasby dikutip detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video yang tersebar di media sosial sesaat usai kejadian, bagian depan Wuling BinguoEV itu memang tak berbentuk lagi. Kap depan ringsek parah. Di bagian depan yang terlihat utuh adalah velg mobil dalam kondisi lampu depan menyala.
Kemudian terlihat ada pengemudi yang selamat duduk di kursi depan dengan kondisi yang masih utuh. Atap mobil pun nyaris terlepas sepenuhnya. Sementara di bagian belakang terlihat masih utuh tanpa kerusakan. Lampu hazard juga masih aktif menyala.
Polisi mengungkap kronologi kecelakaan terjadi saat dua kendaraan tersebut tengah melaju di lajur dua.
"Kronologi, menurut keterangan pengemudi kendaraan tronton dan kendaraan (roda empat) sedang berada di lajur 2, tiba di TKP, kendaraan tronton ditabrak dari belakang oleh kendaraan Wuling putih," kata Hasby.
Dari insiden itu ada satu hal penting yang bisa dipelajari agar tak terulang di kemudian hari. Perlu dipahami, berkendara di dekat truk memang sangat berbahaya. Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan kecelakaan tabrak belakang truk seringkali terjadi.
Umumnya, truk yang berjalan lambat menjadi penyebab kecelakaan tabrak belakang tersebut. Untuk itu, sebagai pengemudi harus ekstra waspada saat berada di sekitar truk. Sebisa mungkin menghindar dan menjauh dari truk.
"Butuh kewaspadaan dari kita untuk berkendara selalu menjadikan obyek di sekitar adalah target yang berbahaya jadi berkendaranya lebih berhati untuk menjaga jarak, menjaga kecepatan serta menjaga emosi. Obyek tersebut adalah truk yang banyak menimbulkan kecelakaan akibat under speed atau berhenti di bahu jalan tanpa memberikan rambu-rambu," ungkap Sony dihubungi detikOto, Sabtu (17/8/2024).
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah