Pada 2023 lalu, lebih dari setengah juta mobil buatan Indonesia diekspor ke banyak negara di dunia. Banyak faktor yang membuat mobil buatan anak bangsa ini bisa diterima dengan baik secara global, salah satunya karena sumber daya manusianya.
Bob Azam selaku Wakil Direktur Utama Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menjelaskan bahwa mobil Toyota buatan Indonesia sudah diekspor ke lebih dari 80 negara di kawasan Asia Pasifik, Amerika Latin, Afrika, dan Timur Tengah.
Ketertarikan pasar dunia terhadap mobil Toyota buatan Indonesia salah satunya berasal dari kualitas produk. Menurut Bob Azam, hal tersebut berasal dari kualitas manusia pembuatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"We make people before we make product (kami 'membuat orang' sebelum membuat produk) merupakan filosofi Toyota Indonesia yang lahir dari nilai Respect for People (menghormati orang) untuk menciptakan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, unggul, dan inovatif. TMMIN berusaha menanamkan semangat untuk mencapai sesuatu yang lebih baik," papar Bob kepada detikcom.
"Peningkatan kualitas SDM industri nasional menjadi fokus TMMIN khususnya saat memasuki era elektrifikasi yang semakin kompetitif. Kami meyakini bahwa SDM merupakan elemen dan aset terpenting dalam mewujudkan produk-produk terbaik. Kami percaya bahwa produk terbaik tercipta dari orang-orang yang terbaik.
Per Desember 2023 kemarin, jumlah karyawan TMMIN lebih dari 8.300 orang. Namun menariknya, TMMIN mengklaim juga turut mengembangkan SDM di level rantai pasok, akademisi, hingga masyarakat.
Saat ditanya mengenai strategi apa yang mereka lakukan agak mobil produksi Indonesia diterima dengan baik di dunia, Bob menjawab mereka dapat menyesuaikan kebutuhan konsumen yang beragam. Selain itu, TMMIN juga berstrategi untuk memproduksi kendaraan produk teknologi tinggi yang sesuai dengan kualitas global.
"Toyota Indonesia percaya harus ada solusi praktis dan berkelanjutan dengan menggabungkan berbagai pilihan dan teknologi seperti LCGC, flexy engine, HEV, PHEV, BEV, hingga hidrogen yang pada akhirnya menyesuaikan kebutuhan konsumen yang beragam. Strategi yang kami lakukan adalah dengan memproduksi kendaraan produk teknologi tinggi yang berkualitas global melalui tangan tangan expert anak bangsa," papar Bob.
Di tengah gempuran kendaraan elektrifikasi pun, TMMIN siap untuk membuat produk kendaraan elektrifikasi yang sesuai dengan standar global. Hal ini dikarenakan SDM yang mereka punya terus dikembangkan dan diturunkan ilmunya ke generasi selanjutnya.
"Upaya pengembangan kualitas SDM harus dilakukan secara terus menerus, agar peningkatan dan proses transfer teknologi bisa berjalan. Sehingga Indonesia memiliki generasi muda yang ahli dan terampil dalam menghadapi tantangan era elektrifikasi. SDM kompeten dan bersertifikat, khususnya yang memiliki kemahiran spesifik di bidang teknologi elektrifikasi dengan porsi pembelajaran praktik lebih besar, diharapkan lebih siap menjawab tantangan berbagai sektor industri, termasuk di industri otomotif nasional," tutup Bob.
(mhg/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah