Mobil China bikin AS ketar-ketir. Dikhawatirkan mobil listrik China yang dipenuhi ragam teknologi canggih bisa menjadi alat memata-matai warga AS.
Mobil listrik China mulai merambah di berbagai belahan dunia. Di Eropa bahkan mobil listrik China mulai jadi pilihan utama warga di Benua Biru tersebut lantaran harganya yang relatif murah. Tapi lain ceritanya dengan Amerika Serikat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mobil listrik China itu justru membuat khawatir AS. AS dikabarkan tengah mempertimbangkan aturan pembatasan impor kendaraan listrik China terkait dengan kekhawatiran tentang keamanan data yang belakangan berkembang.
Dalam laporan Bloomberg, pembatasan impor itu rencananya berlaku untuk kendaraan dan suku cadang yang berasal dari China, tidak peduli dari mana komponen itu dirakit. Ini dilakukan untuk mencegah pabrikan China memasukkan mobil sekaligus komponen ke AS lewat negara ketiga seperti Meksiko.
Para pejabat AS kabarnya khawatir dengan banyaknya data yang dikumpulkan oleh mobil-mobil pintar dari China, termasuk mobil listrik dan kendaraan otonom lainnya. Seperti diketahui, banyak mobil baru saat ini baik itu mengusung mesin konvensional maupun tenaga listrik, sudah dilengkapi dengan koneksi internet sehingga berpeluang menjadi target dari peretasan.
Menteri Perdagangan AS Raimondo pada bulan lalu mengingatkan bahwa kendaraan listrik buatan China menimbulkan risiko keamanan nasional yang signifikan dan 'mengumpulkan banyak informasi tentang pengendara dan lokasi kendaraan'.
Persaingan ketat di industri otomotif mendorong pabrikan untuk melengkapi mobil dengan banyak sensor serta software untuk membantu pengemudi. Regulasi di China mewajibkan pabrikan mobil untuk menyimpan dan memproses sebagian besar data di dalam negeri. Data yang dimaksud berisi soal informasi pribadi yang didapat dari kendaraan listrik, mulai dari pelat nomor hingga karakter wajah.
Sebelumnya, pemerintah China melakukan pembatasan pada Tesla dan melarang mobil listrik buatan AS itu melintasi jalan-jalan tertentu di China. Alasannya terkait dengan keamanan nasional.
Di lain sisi, AS memberlakukan tarif impor tinggi untuk mobil listrik China. Hal ini membuat sejumlah produsen China memilih hengkang dari Negeri Paman Sam. Tapi AS justru khawatir hal itu bisa berubah di kemudian hari lantaran harga mobil listrik China lebih murah separuhnya dari mobil yang diproduksi di AS.
AS berencana untuk mencegah perusahaan China menghindari tarif impor dengan menggunakan pengiriman lewat negara ketiga. Menurut Bloomberg, pemerintah di bawah Joe Biden tengah mempertimbangkan untuk mengeluarkan aturan pembatasan transaksi yang melibatkan data dan mengancam keamanan nasional.
(dry/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah