Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) berkolaborasi dengan Toyota untuk mengembangkan ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia. Rupanya bukan hanya Pertamina yang ingin mengajak kolaborasi Toyota untuk bisa melahirkan kendaraan hidrogen di Indonesia.
Seperti yang disampaikan Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy saat media Gathering Toyota 2024, Jumat (2/2/2024).
"Bicara karbon netral Toyota selalu mencari semua alternatif, baik hybrid, plug-in hybrid atau BEV, tapi teman-teman sudah tahu teknologi hidrogen di Toyota itu sudah ada dan sudah dijalankan, di negara-negara lain sudah dijual," ucap Anton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Indonesia mungkin masih tahap awal, tapi kami sangat senang Pertamina sangat serius dan sebenarnya tidak hanya Pertamina, BUMN lain juga tertarik untuk mempelajari ini. Kami menanggapi ini dengan sangat positif," Anton menambahkan.
Anton menambahkan kerja sama antara Toyota dan Pertamina disambut baik prinsipal Toyota di Jepang.
![]() |
"Toyota sudah memberikan informasi ini ke prinsipal, ada study ini dan perlu ada study lebih lanjut, pasti akan kita update. Kami sangat serius, kami melihat potensinya luar biasa, tapi sekali lagi ini butuh waktu, karena tidak mungkin produk yang sudah ada di Indonesia langsung dijadikan hidrogen, kita harus mempelajari cocok atau tidaknya," ujar Anton.
"Kemudian hidrogennya kita juga harus pastikan green hidrogen, karena kalau tidak hanya akan memindahkan polusi dari mobil ke tempat yang lain. Kita berharap Indonesia menjadi salah satu produsen yang menghasilkan green hidrogen, mungkin dibantu distribusinya dengan Pertamina dan kita siapkan produknya," Anton menambahkan.
Dalam kesempatan yang sama, Anton menilai kendaraan hidrogen dirasa paling pas untuk diselipkan pada kendaraan komersial.
"Tidak hanya mobil penumpang tetapi mobil komersial. Kita tidak bisa bayangkan mobil komersial bisa menjadi BEV, mungkin akan sulit, karena size-nya yang besar, charging-nya akan sulit, jadi saya rasa hidrogen bisa menjadi pilihan. Seperti yang tengah dipelajari negara lain, contohnya di Jepang. Kita juga pernah melihat demonya (mobil hidrogen) di Thailand, mulai dari kendaraan kecil, sedang, hingga besar seperti truk, itu bisa menggunakan hidrogen. Jadi, ini salah satu saya rasa menjadi topik yang menarik buat saya pribadi dan Toyota di tahun ini," tutup Anton.
(lth/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah