Sejak beberapa tahun terakhir, produsen asal China mulai mendominasi pasar mobil listrik. Bukan hanya di Indonesia, kenyataan tersebut juga bisa terlihat di belahan dunia lain.
Bukan tanpa sebab, harga mobil listrik China cenderung lebih murah dibandingkan para pesaing, termasuk di Indonesia. Bahkan, belakangan populer istilah 'ambil cuan gede' lantaran ketimpangan harga kendaraan yang terjadi di Tanah Air. Banyak orang kemudian mulai melirik mobil-mobil listrik China sebagai opsi yang lebih menguntungkan secara finansial.
Dalam laporan yang diterbitkan International Energy Agency (IEA) mengenai rangkuman penjualan EV tahun 2022, China menyumbang sekitar 60 persen dari penjualan mobil listrik global. Angka ini juga diprediksi bakal terus meningkat hingga tahun-tahun berikutnya.
Di Indonesia, apabila melihat data penjualan mobil listrik, Wuling Air EV masih menjadi primadona dari sektor kendaraan listrik murah dengan 4.005 unit penjualan (per November 2023). Selain itu, ada mobil listrik mungil lain, seperti Seres e-1 yang juga menarik buat masyarakat. Tak ayal, Neta juga baru-baru ini mulai menginjakan kakinya di pasar mobil listrik di Indonesia.
Sukses dengan mobil listrik mungil tak membuat China puas. Kini, mereka mulai mengembangkan mobil sport dan supercar dengan harga lebih terjangkau. Bukan tidak mungkin, dalam 5-10 tahun ke depan pabrikan China juga bakal menguasai pasar di segmen tersebut, menyaingi Ferrari dan Porsche.
Dinukil dari Carscoops, salah satu mobil sport listrik paling menarik dari pabrikan China saat ini adalah Hyper SSR dari submerek Aion GAC. Mobil tersebut baru diluncurkan pada bulan Oktober dan dibuat berdasarkan jumlah pesanan yang diterima perusahaan.
GAC Aion menawarkannya dalam tiga bentuk. Model entry level-nya dibanderol dengan harga Rp 2,7 miliar dan menggunakan sepasang motor listrik yang menghasilkan tenaga sebesar 1.207 hp dan torsi 907 lb-ft (1.230 Nm). Berkat mesinnya, mobil dapat melaju 0-100 km/jam hanya dalam waktu 2,3 detik.
"Kami berharap SSR akan meningkatkan (citra) merek kendaraan dan menjadi model bagi masuknya China ke dalam 'kendaraan energi baru' kelas atas," kata Presiden GAC Feng Xingya kepada Nikkei Asia, dikutip Carscoops, Kamis (28/12).
Pemimpin industri otomotif di China, BYD juga memasuki dunia supercar dengan U9 (produksi YangWang). Mobil ini menggunakan sistem quad-motor dengan 1.069 hp dan dapat mencapai 0-100 km/jam hanya dalam waktu 2,0 detik saja. BYD YangWang U9 dibanderol dengan harga lebih murah, yakni Rp 2,1 miliar.
Selain itu, mobil sport besutan Zeekr Geely yang dijuluki 001 FR juga muncul ke permukaan baru-baru ini. Mobil ini dikembangkan langsung mantan pebalap F1 Kimi Raikkonen. Bahkan, yang terbaru, raksasa teknologi setempat, Xiaomi telah mengenalkan mobil sport listrik bernama SU7 di sana.
Wah, gimana nih, detikers? Kira-kira sanggup nggak nih China menggeser Eropa jadi raja mobil sport dan super car di dunia?
Simak Video "Video Heroik! Remaja China Selamatkan Balita yang Nyaris Tertabrak Mobil"
(sfn/lua)