Beragam fitur keselamatan dan bantuan pengemudi hadir di mobil kekinian. Namun riset membuktikan, tak sedikit pemilik mobil yang sengaja mematikan fitur tersebut ketika mengemudi.
Organisasi non-profit asal Inggris, Brake, menggelar survei terhadap 2.033 pemilik mobil di Eropa tentang teknologi keselamatan dan ADAS yang hadir di kendaraan mereka.
Hasilnya cukup mengejutkan. Terbukti hampir setengah dari responden tak menggunakan fitur canggih di mobilnya lantaran mengganggu hingga menyebalkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam riset ini, dijelaskan bahwa 41% pengemudi mematikan sistem bantuan pengemudi tingkat lanjut atau advanced driver assistance systems (ADAS), khususnya lane-keeping assistance dan sensor hingga kamera mundur.
Lebih lanjut, laporan Brake ini menunjukkan bahwa mayoritas pengemudi yang sengaja mematikan fitur ADAS di mobil mereka adalah laki-laki. Komposisinya 47% pengemudi pria dan 35% wanita.
Bahkan data menunjukkan hanya sepertiga pemilik mobil yang dilengkapi sistem ADAS canggih, paham secara pasti dengan fitur tersebut. Riset Brake mencatat, hanya 36% pemilik kendaraan yang mengetahuinya.
Kendati demikian, hampir setengah dari total responden menilai bahwa fitur keselamatan merupakan hal yang penting dan menjadi fokus mereka saat membeli mobil baru. Setidaknya, 46% calon pembeli mobil baru memikirkan hal tersebut.
CEO Brake, Ross Moorlock, mengatakan bahwa kehadiran teknologi canggih di kendaraan ini membawa hal yang baik, khususnya dalam penekanan jumlah kecelakaan lalu lintas.
"Jelas juga bahwa teknologi kendaraan yang canggih dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan keselamatan jalan raya dan mencegah banyak keluarga dan komunitas dari penderitaan yang tidak perlu," ujar Moorlock dalam keterangan resminya.
"Kami mendesak Pemerintah untuk melihat bukti-bukti yang ada, mendengarkan seruan besar akan keselamatan, dan mengikuti jejak Eropa dengan mewajibkan fitur keselamatan ini untuk semua kendaraan baru di Inggris," tutup Moorlock.
(mhg/lua)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat