Mobil Listrik Nissan N7 Siap Diekspor Tahun Depan, Indonesia Kebagian?

Mobil Listrik Nissan N7 Siap Diekspor Tahun Depan, Indonesia Kebagian?

Luthfi Anshori - detikOto
Senin, 07 Jul 2025 19:06 WIB
Donfeng Nissan N7
Nissan N7. Foto: Dok. Nissan
Jakarta -

Nissan mengumumkan rencananya mengekspor mobil sedan listrik N7 ke pasar global mulai tahun depan. Nissan N7 merupakan mobil sedan listrik yang diproduksi di pabrik Guangzhou, China, bekerja sama dengan mitra lokal, Dongfeng.

Sebagai informasi, Nissan N7 meluncur di pasar China pada April lalu dan langsung mencatat penjualan yang cukup baik. Mobil ini ditawarkan mulai 119.900 yuan atau sekira Rp 272 jutaan. Dengan desain modern dan fitur canggih, N7 menjadi bagian dari strategi Nissan untuk memanfaatkan potensi besar pasar mobil listrik global dengan memanfaatkan efisiensi produksi di China.

Meski dibuat di China, ekspor N7 ke luar negeri tak bisa dilakukan begitu saja. Salah satu tantangan terbesar adalah pada sektor perangkat lunak yang saat ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) dari perusahaan China. Mengingat adanya pembatasan terhadap produk AI buatan China di sejumlah negara, Nissan harus melakukan penyesuaian spesifikasi agar bisa menembus pasar global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, Nissan menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan pengembang lokal, IAT Automobile Technology, guna merancang ulang perangkat lunak yang dikhususkan buat kebutuhan ekspor. Langkah ini sekaligus memperkuat komitmen Nissan dalam menghadirkan kendaraan listrik yang kompetitif secara teknologi dan harga.

ADVERTISEMENT

Mengutip Carnewschina, mobil listrik Nissan N7 memiliki potensi diekspor ke sejumlah negara di Timur Tengah dan di Asia Tenggara. Tentunya, Indonesia bisa menjadi tujuan ekspor yang menarik di kawasan Asia Tenggara, mengingat kendaraan listrik di Indonesia sedang tumbuh-tumbuhnya dan sedang ramai-ramainya dengan banyak pemain.

Sebagai bukti keseriusan Nissan dalam mengekspor kendaraan elektrifikasinya, Dongfeng Motor, mitra utama Nissan di China, baru saja mengumumkan pembentukan sebuah perusahaan patungan baru dengan nama Nissan China Investment Co., Ltd. (NCIC). Perusahaan gabungan ini akan berfokus pada aktivitas ekspor otomotif, dengan modal awal sebesar 1 miliar yuan atau sekitar Rp 2,3 triliun. Komposisi saham terdiri dari 60% milik NCIC dan 40% milik Dongfeng.

Keputusan ini menandai langkah strategis Nissan di tengah tekanan bisnis global. Seperti diketahui, pabrikan Jepang itu tengah dalam proses pemulihan, usai meluncurkan rencana restrukturisasi besar-besaran pada Mei lalu, termasuk pengurangan 20.000 pekerja dan penggabungan beberapa fasilitas produksi.

China kini menjadi pusat elektrifikasi otomotif dunia, dan Nissan ingin memanfaatkan momentum ini. Selain N7, Nissan juga berencana menghadirkan lebih banyak kendaraan elektrifikasi di China, termasuk truk pikap listrik pertamanya yang akan meluncur akhir tahun ini.

Dengan strategi baru ini, Nissan berharap bisa kembali bangkit dan memposisikan kendaraan listrik sebagai tulang punggung bisnisnya di masa depan.




(lua/din)

Hide Ads