Nggak Cuma Fokus Jualan, Subaru Akan Bikin Jalanan Bebas Kecelakaan

WHO mencatat, setiap tahunnya sekitar 1,3 juta orang meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. Untuk menekan angka ini, Subaru punya cita-cita mulia 'Zero Fatal Road Accidents in 2030' alias nol kecelakaan fatal jalan raya di tahun 2030.

Untuk menggapai tujuan ini, Subaru Corporation terus mengembangkan teknologi keselamatan pada kendaraannya. Selain itu, mereka juga bekerja berdasarkan data dan terus menganalisa setiap kecelakaan yang terjadi.

Yusuke Ueda yang merupakan Advertising Section Marketing Planning Department Japan Sales & Marketing Division Subaru Corporation mengatakan berbagai cara mereka lakukan untuk dapat mengejar target yang harus terjadi dalam kurun waktu kurang dari 7 tahun.

"Prioritas pertama kami adalah bagaimana mencapai nihil kecelakaan lalu lintas yang fatal. Kami bekerja terus-menerus, menggunakan database FARS yang diungkapkan oleh NHTSA, departemen perhubungan Amerika Serikat, untuk memeriksa setiap kecelakaan kecil satu per satu dan menyelidiki tindakan pencegahan untuk mencegahnya." ujar Ueda kepada detikcom.

Selain bekerja berdasarkan data dan analisa, Subaru juga mengembangkan fitur asisten berkendara alias ADAS yang mereka sebut dengan EyeSight. Teknologi khas Subaru ini sudah masuk generasi kelima dan semakin sempurna kerjanya.

"Kekuatan kami adalah pengembangan kamera stereo internal, yang merupakan teknologi pengembangan eksklusif. Dengan merencanakan sistem penginderaan yang diperlukan untuk visi masa depan Subaru dan sekaligus membuat prototipe kendaraan, produk dapat diluncurkan dengan cepat," ujar Ueda.

Secara teknis, Subaru menyebutkan bahwa mereka telah meningkatkan performa kerja dari kamera stereonya. Selain itu, mereka juga menggunakan pendekatan teknologi AI untuk menyempurnakan teknologi keselamatan berkendara ini.

"Hal ini meningkatkan kepastian performa pengenalan gambar, seperti item yang sulit dideteksi akan terdeteksi dengan keandalan yang lebih tinggi. Meskipun ini bukan perubahan yang mengalihkan perhatian, Subaru memberikan penekanan terbesar pada evolusi berkelanjutan dari aspek kualitas semacam ini," ujar Ueda.

"Ada juga beberapa pendekatan yang dapat diberikan oleh teknologi AI. Misalnya, memperkirakan rute berkendara ketika tidak ada pedoman jalan dapat dilakukan dengan keputusan statistik teknologi AI berdasarkan data historis berdasarkan berbagai konteks dalam gambar," lanjutnya.

Namun Subaru sadar bahwa pencapaian mereka kelak, bukanlah akhir dari visi ini. Dinamika jalan raya dan perbedaan karakter pengendara di seluruh dunia yang terus berubah membuat mereka akan terus mengembangkan visinya.

"Pencapaian juga bukan berarti akhir dari upaya ini. Lingkungan jalan raya di setiap negara, sarana transportasi, komunikasi antar kendaraan, dan kondisi eksternal lainnya akan terus berubah, dan kami akan terus berupaya mencapai tujuan nihil kecelakaan lalu lintas yang fatal," tutup Ueda.

Antiran di arena tes Subaru EyeSight di Japan Mobility Show 2023 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

Sambutan Baik Masyarakat Jepang

Bahkan pada ajang Japan Mobility Show 2023 yang digelar di Tokyo Big Sight, Jepang, pengunjung tampak antusias untuk mencoba simulasi anti tabrak depan dari EyeSight generasi terbaru yang dipasang ke Subaru Levorg Layback.

Dari pantauan detikcom pada Sabtu (28/10/21), terdapat antrean panjang di arena tes Subaru EyeSight pada acara Japan Mobility Show 2023. Setelah diarungi, kami membutuhkan sekitar 45 menit untuk akhirnya mencoba tes EyeSight. Hal ini menunjukkan antusiasme yang besar bagi masyarakat Jepang, khususnya pengunjung pameran otomotif ini.

Review Subaru BRZ: Keluar Zona Nyaman, Hasilnya Malah Idaman!

Review Subaru BRZ: Keluar Zona Nyaman, Hasilnya Malah Idaman!