Daihatsu turut angkat bicara soal temuan baru penyimpangan prosedur di Jepang. Daihatsu memastikan produknya di Indonesia aman.
Daihatsu baru saja menerima hasil investigasi komite independen terkait dengan penyimpangan prosedur. Dari hasil investigasi itu ditemukan ada 174 kasus baru pada 25 jenis pengujian. Ini berbeda dari temuan penyimpangan pada door trim dan uji tabrak pada bulan Mei 2023.
Dalam investigasi itu, ditemukan adanya penyimpangan prosedur pada 64 model dan 3 mesin pada merek Daihatsu, Toyota, Mazda, dan juga Subaru. Tak cuma di pasar Jepang, penyimpangan prosedur itu juga ditemui di Indonesia lewat mobil yang diproduksi di PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Dalam dokumen yang dirilis Daihatsu, model yang diduga terlibat dalam skandal ini dan dijual di Indonesia adalah Xenia. Sedangkan dari merek Toyota untuk pasar Indonesia ada Avanza dan Veloz.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daihatsu kemudian memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman di pasar Jepang dan juga global. Diketahui di pasar global, jenama asal Jepang ini hanya memasarkan mobil di Indonesia dan Malaysia. Saat dikonfirmasi, PT ADM memastikan bahwa kendaraan yang diproduksi di Indonesia tak bermasalah baik dari sisi kualitas maupun keamanannya.
"Kami sudah memastikan kepada prinsipal bahwa semua kendaraan Daihatsu yang diproduksi, didistribusi, dan dipasarkan di Indonesia tidak memiliki masalah kualitas dan keselamatan," terang Direktur Marketing and Planning & Communication Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani kepada detikOto, Kamis (21/12/2023).
"Kendaraan Daihatsu juga sudah memenuhi regulasi yang berlaku dan kami tetap berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia. Pelanggan Daihatsu tetap dapat menggunakan kendaraannya dengan aman dan nyaman," tambah Agung.
Sebelumnya juga Toyota menyampaikan hal serupa soal terkait penyimpangan prosedur itu. Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy menyatakan bahwa penyimpangan prosedur itu juga tidak berkaitan dengan keamanan dan kualitas dari mobil-mobil Toyota yang dijual di Indonesia.
"Kita sudah cek dengan principal, dan ini bukan isu safety atau quality. Hari ini kami sedang koordinasi juga ke pemerintah, khususnya untuk melanjutkan produksi, siang nanti akan kita kabari," kata Anton.
Lebih lanjut Anton mengatakan bahwa pemilik mobil Toyota tidak perlu khawatir dengan temuan penyimpangan prosedur tersebut. Dijelaskan juga, ini tidak sampai membuat produsen harus melakukan recall.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah