Pamor Mobil Listrik di Amerika Merosot, Produsen Lirik Hybrid dan Gas Demi Tekan Emisi

Pamor Mobil Listrik di Amerika Merosot, Produsen Lirik Hybrid dan Gas Demi Tekan Emisi

Billy Jonathan - detikOto
Sabtu, 02 Des 2023 11:21 WIB
Tesla’s new Cybertruck is shown on display at a Tesla store in San Diego, California, U.S., November 20,2023. REUTERS/Mike Blake
Tesla Cybertruck Foto: MIKE BLAKE
Jakarta -

Persaingan mobil listrik di Indonesia tengah panas-panasnya. Wajar, karena pemerintah Indonesia tengah genjar memperbanyak kendaraan listrik untuk bisa hadir di jalanan Indonesia, untuk bisa menekan emisi gas buang dan penggunaan bahan subsidi. Hal tersebut yang membuat banyak produsen otomotif memperkenalkan kendaraan listrik. Akan tetapi hal ini berbanding terbaik dengan pasar mobil listrik di Amerika Serikat.

Dijelaskan businessinsider, mobil listrik di pasar Amerika Serikat (AS) tengah mengalami ujian dan bakal menjadi batu loncatan yang baik jika bisa melalui dengan mulus.

Dikatakan hadirnya kendaraan listrik banyak kesan 'politik', dan kemerosotan ekonomi membuat pasar mobil listrik bergerak stagnan. Untuk pabrikan mobil kenamaan asal Amerika Serikat, Tesla bahkan sampai harus mengobral harga jual mobil listriknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perubahan ekonomi membuat pembeli lebih hemat, dan lebih berpikir untuk membeli kendaraan baru terutama kendaraanlistrik. Hasilnya, hal ini membuat para produsen menurunkan harga jual kendaraan listrik pada tahun ini.

Hal ini juga dijelaskan membat banyak produsen lebih memilih untuk menjual kendaraan hybrid (mobil dengan 2 penggerak mesin konvensional dengan mesin bertenaga bensin, dengan motor listrik) atau mobil berbahan gas.

ADVERTISEMENT

Di AS Kerap Terjadi Perang Harga Mobil Listrik

Perekonomian Amerika Serikat (AS) yang slow, membuat produsen kendaraan listrik berstrategi untuk menawarkan promo harga menarik.

Pada awal tahun, sebagai respons terhadap membengkaknya persediaan atau stok mobil listrik karena melambatnya penjualan, CEO Tesla Elon Musk memangkas harga model terpopulernya. Hal ini memicu perang harga di segmen yang menurunkan nilai kendaraan listrik baru dari Ford dan GM.

Secara keseluruhan, perang harga telah menurunkan harga rata-rata yang dibayarkan untuk sebuah kendaraan listrik sebesar lebih dari 17% tahun ini. Meski memiliki penurunan harga, konsumen masih harus mengeluarkan kocek yang tidak murah, rata-rata yang dibayarkan untuk sebuah mobil listrik masih berada di atas $50.000 (sekitar Rp 771 jutaan dengan kurs USD 1 = Rp 15.426) pada musim gugur 2023.

Mobil hybrid.Mobil hybrid. Foto: Istimewa

Diler Mobil Khawatir dengan Hasil Penjualan Mobil Listrik

Penjualan mobil listrik telah meningkat selama beberapa tahun terakhir seiring dengan kemajuan teknologi dan semakin banyak pilihan yang tersedia. Namun diler mulai memperingatkan tentang perubahan rata-rata pembeli kendaraan listrik yang dapat berdampak kepada kestabilan segmen mobil listrik tersebut.

Karena konsumen yang sebelumnya memiliki dana lebih untuk memiliki kendaraan listrik, dan telah puas menggunakannya 10 tahun terakhir dengan muli dijualnya Tesla Model S. Kini para diler mobil memiliki tugas sulit untuk bisa menjualan kendaraan listrik.

Berbeda dengan Pasar Indonesia

Hal tersebut berbeda terbalik dengan pasar mobil listrik di Indonesia. Saat ini penjualan mobil listrik di Indonesia tengah tumbuh, seiring dengan berbagai kebijakan yang merangsang pertumbuhan penjualan mobil listrik.

Terlebih Presiden Joko Widodo menargetkan ada 600.000 unit mobil listrik yang diproduksi di Indonesia pada tahun 2030. Presiden Joko Widodo cukup konsen dengan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Diketahui Jokowi telah meneken Peraturan Presiden yang berkaitan dengan Percepatan Program Kendaraan Listrik.

Tak sekadar menjual, Indonesia juga bakal memproduksi mobil listrik dalam negeri. Jokowi menyebut, produksi mobil listrik di Indonesia akan dimulai pada tahun 2024. Nantinya pada tahun 2030, akan ada 600.000 unit mobil listrik yang diproduksi di Indonesia. Saat ini penjualan mobil listrik di Indonesia masih didominasi oleh pabrikan Korea dan China.

Berdasarkan data wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik dari merek Korea Selatan mengungguli merek China. Totalnya ada lebih dari 6 ribu unit mobil listrik Korea yang terjual di Indonesia dari Januari sampai Oktober 2023.

Hyundai Ioniq 5 yang sudah diproduksi di Indonesia menjadi penyumbang penjualan mobil listrik terbanyak. Ioniq 5 mencatatkan penjualan sebanyak 5.827 unit.

Di sisi lain, merek mobil asal China telah menjual 4.190 unit mobil listrik di Indonesia dari Januari sampai Oktober 2023. Penyumbang penjualan terbanyak untuk mobil listrik China adalah Wuling Air ev dengan penjualan sebanyak 4.005 unit selama 10 bulan di tahun 2023.

Berikut data penjualan mobil listrik Korea dan China sampai Oktober 2023:

Penjualan Mobil Listrik Merek Korea:

- Hyundai Ioniq 5: 5.827 unit

- Hyundai Ioniq 6: 238 unit

- Kia EV6: 50 unit

- Hyundai Ioniq EV: 7 unit

- Hyundai Kona EV: 7 unit

- Genesis G80 EV: 5 unit

Total: 6.134 unit


Penjualan Mobil Listrik Merek China:

- Wuling Air ev: 4.005 unit

- DFSK Gelora E: 102 unit

- MG 4 EV: 81 unit

- MG ZS EV: 2 unit.

Total: 4.190 unit.

Nasib Mobil Hybrid di Indonesia

Berkaca dari niat baik pemerintah untuk emisi menekan emisi gas buang. Rasanya sudah waktunya pemerintah bisa memberikan insentif yang sama untuk mobil Hybrid terlebih kemacetan yang terjadi di berbagai kota.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama saat ada kemacetan yang melanda, maka yang akan bekerja motor listrik, sehingga tidak ada emisi gas buang.

Jika melihat dari hasil penjualan mobil hybrid, mobil hybrid saat ini makin dilirik masyarakat Indonesia. Makanya, sejumlah pabrikan mulai mengenalkan ragam model mobil hybridnya di Tanah Air. Alhasil penjualan mobil hybrid perlahan tapi pasti mulai mengalami peningkatan. Memang kalau dibandingkan dengan mobil bensin angkanya masih jauh, namun sudah terlihat mobil hybrid jadi opsi baru masyarakat dalam negeri.

Dalam pemberitaan detikOto sebelumnya, Sebelumnya Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara memaparkan data penjualan mobil elektrifikasi selama tiga tahun ke belakang. Penjualannya belum sebesar mobil konvensional, tapi mobil hybrid meningkat cukup tajam, bahkan menyalip penjualan mobil listrik.

"Hybrid meningkat juga cukup tajam. Ini perlu diamati bahwa masyarakat punya kesadaran ke arah sana," ujar Kukuh dalam diskusi Tantangan dan Peluang Adopsi Kendaraan Listrik di Indonesia, Rabu (6/9/2023) lalu.

Dalam data yang dipaparkan Kukuh, pada 2021 mobil hybrid terjual 2.472 unit, lalu 10.344 unit pada 2022, dan 23.004 unit sepanjang Januari-Juli 2023. Bandingkan dengan mobil listrik, 687 unit di 2021, 10.327 unit pada 2022, dan 6.920 unit di Januari-Juli 2023.




(lth/lth)

Hide Ads