Besarnya Subsidi Truk Listrik di Jepang Bisa Pangkas Harga 50 Persen

Laporan dari Jepang

Besarnya Subsidi Truk Listrik di Jepang Bisa Pangkas Harga 50 Persen

Ridwan Arifin - detikOto
Minggu, 29 Okt 2023 20:12 WIB
Karl Deppen, eCanter
Fuso eCanter Foto: Ridwan Arifin
Shinigawa -

Jepang sudah memberikan subsidi untuk kendaraan niaga. Tak tanggung-tanggung jumlahnya bisa memangkas harga kendaraan sampai 50 persen.

Hal ini diketahui saat kami berkunjung ke dealer Mitsubishi Fuso di Shinagawa, Jepang. Insentif yang diberikan merupakan bantuan yang datang dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Hal ini bisa membuat truk listrik eCanter itu terpangkas hingga setengah harga.

"Ya, eCanter mendapatkan subsidi (di sini) karena harga produk itu yang mahal. Program subsidi di Jepang bisa memangkas harga sekitar 50 persen, bantuan itu didapatkan dari pemerintah pusat Jepang dan juga pemerintah kota, seperti Tokyo misalnya. Bantuan subsidi ini sangat membantu konsumen," ujar Nomomiya selaku Branch Manager Mitsubishi Fuso Shinagawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nomomiya melanjutkan insentif itu diberikan kepada seluruh merek yang memiliki kendaraan. Disebutkan tidak ada syarat khusus untuk mendapatkan subsidi.

"Harga eCanter sekitar 15 million yen sebelum subsidi, kalau sudah 50 persen, bisa diperkirakan sendiri," jelas dia.

ADVERTISEMENT
Mitsubishi Fuso eCanter di JepangMitsubishi Fuso eCanter di Jepang Foto: Ridwan Arifin/detik.com

Truk eCanter memiliki 3 pilihan ukuran baterai menyesuaikan dengan kebutuhan dari konsumen.

eCanter terbaru yang sempat dipajang di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) dilengkapi ukuran baterai dengan tiga variasi yaitu ukuran S, M dan L yang menghasilkan performa tenaga dan jangkauan kendara berbeda dalam sekali pengisian.

Lebih rinci, S punya power 41 kWh dengan jangkauan jarak 70-100 km, lalu M diklaim punya power 83 kWh jarak tempuh 120-150 km, dan L memiliki power 124 kWh yang bisa mencapai jarak 170-200 km.

Senior Vice President Head of Product Engineering Hironobu Ando mengaku belum memutuskan ukuran mana yang akan dipasarkan di Indonesia.

"Tidak ada perbedaan, tentu kami ada sedikit modifikasi untuk memenuhi regulasi di Indonesia," jelas dia.

"Belum tahu ukuran (baterai) mana yang akan dipasarkan di Indonesia. Itu tergantung dari permintaan pasar di Indonesia," tambahnya lagi.




(riar/rgr)

Hide Ads