BlueBird Group memiliki layanan antar-jemput premium bernama SilverBird. Berbeda dengan layanan regular, SilverBird menggunakan kendaraan mewah seperti Toyota Alphard.
Wakil Direktur Utama (Wadirut) BlueBird Group, Sigit Priawan Djokosoetono menegaskan, pihaknya berminat menggunakan Alphard Hybrid sebagai armada taksi baru. Kendaraan bongsor tersebut merupakan produk anyar yang baru saja meluncur di pameran GIIAS 2023.
"Tentunya (Alphard hybrid) jadi pertimbangan kami. Karena itu hybrid kan, konsumsi BBM-nya jadi lebih irit," ujar Sigit saat bicara kemungkinan memakai Alphard Hybrid sebagai armada taksi baru, dikutip Jumat (1/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Meski demikian, Sigit memastikan, BlueBird tak bisa semena-mena menggunakan Alphard Hybrid sebagai armada baru. Sebab, kata dia, ada sejumlah hal yang perlu dipertimbangkan, termasuk harga dan kebutuhan konsumen.
"Kemudian kita juga perlu lihat, apakah itu sesuai dengan pembelian capex kita. Harganya kan mahal jadi kita juga perlu menyesuaikan," ungkapnya.
Diketahui, Alphard Hybrid baru berusia sekian pekan di Indonesia. Kendaraan tersebut menggunakan mesin A25A-FXS dengan tenaga 190 PS pada 6.000 rpm dan torsi 236 Nm pada rentang 4.300-4.500 rpm. Sementara harganya Rp 1,6 miliaran dengan status on the road Jakarta.
Selain Alphard Hybrid, BlueBird juga mengincar beberapa mobil ramah lingkungan lain sebagai armada taksi baru, salah satunya Hyundai Ioniq 6.
BlueBird Mau Perbanyak Armada Taksi Listrik
Di kesempatan yang sama, Sigit menegaskan, pihaknya akan terus menambah armada taksi listrik di Indonesia. Namun, soal pilihan model, tim BlueBird masih akan terus membahasnya.
"Armada listrik kita ada target pembelian cukup banyak, kita sekarang sudah ada 200-an unit lebih. Bulan-bulan ke depan kita tentu ada penambahan. Kita perlu hati-hati dalam investasi kendaraan listrik, karena tipe mobil cepat sekali berubah," tuturnya.
![]() |
Sebelumnya, BlueBird dikabarkan akan menambah 500 unit mobil listrik baru hingga akhir tahun ini. Namun, kata Sigit, angka tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
"Saya rasa itu (target 500 unit mobil listrik baru) perlu kita review, karena dengan masuknya model-model baru, kita perlu sesuaikan delivery-nya soal model mana yang pas. Tapi kita sudah ada plan-nya," kata dia.
(sfn/dry)
Komentar Terbanyak
Punya Duit Rp 190 Jutaan: Pilih BYD Atto 1, Agya, Brio Satya, atau Ayla?
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Banyak Beredar di Jalan Raya, Emang Boleh Motor Tak Pakai Pelat Belakang?