Indonesia tengah menuju era elektrifikasi kendaraan bermotor. Tak cuma mobil listrik berbasis baterai, mobil berteknologi hybrid juga tengah digalakkan. Bahkan, mobil hybrid lebih potensial untuk diekspor.
Menurut Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto, soal kendaraan elektrifikasi, mobil hybrid justru lebih potensial untuk diekspor. Sebab, negara-negara tujuan ekspor Toyota buatan Indonesia belum mengarah ke era elektrifikasi.
"Justru potensial ekspor itu hybrid. Karena negara-negara tujuan ekspor selama ini kan Timur Tengah, Timur Tengah dia menggunakan CAFE (corporate average fuel economy)," kata Nandi saat ditemui di Toyota Karawang Plant di Karawang, Jawa Barat, Senin (7/8/2023).
CAFE yang dimaksud adalah rata-rata konsumsi bahan bakar semua mobil yang dijual satu pabrikan. Misalnya, Arab Saudi mensyaratkan konsumsi bahan bakar mobil yang dijual Toyota adalah 10 km/liter, jika Toyota menjual Land Cruiser dengan konsumsi bahan bakar 8 km/liter, maka Toyota harus memiliki mobil lain yang angka konsumsi bahan bakarnya lebih irit sehingga mencapai rata-rata 10 km/liter.
"Jadi tetap kalau satu Land Cruiser terjual, nanti Vios, Yaris (yang lebih irit dijual juga). Sehingga total rata-rata Toyota di Arab misalnya harus rata-rata berapa," kata Nandi.
Jadi dengan skema tersebut, menurut Nandi, mobil yang potensial diekspor adalah mobil-mobil hybrid. Sebab, negara-negara Timur Tengah yang menerapkan CAFE belum melaksanakan kebijakan kendaraan listrik seperti di Eropa dan China.
"Even hybrid pun sebenarnya di GCC (negara-negara Dewan Kerja Sama untuk Negara Arab di Kawasan Teluk atau Gulf Cooperation Council) tidak mudah di-introduce, karena gasoline (bensin) masih murah. Kita introduce (mobil hybrid) untuk beberapa perusahaan yang sudah punya komitmen (untuk elektrifikasi)," katanya.
Sementara itu, tantangan terbesar di negara-negara Timur Tengah yang menjadi negara tujuan ekspor mobil buatan Indonesia adalah suhu panas ekstremnya. Pada saat tertentu, suhu di sana bisa mencapai 50 derajat celcius. Di sisi lain, baterai kendaraan listrik masih rentan terhadap suhu panas.
Simak Video "Lihat Langsung Suzuki Fronx: Gaya ala SUV Coupe, Sudah Hybrid!"
(rgr/din)