Pertamina Siapkan BBM Baru yang Dicampur Etanol, Toyota Bilang Begini

M Luthfi Andika - detikOto
Kamis, 13 Jul 2023 17:06 WIB
Ilustrasi SPBU. Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Tuntutan untuk bisa menekan emisi gas buang terus digemborkan pemerintah. Pertamina pun turut ambil bagian dengan segera mengenalkan BBM baru yang lebih ramah lingkungan. BBM baru itu merupakan campuran dari Pertamax dan Etanol.

Alhasil, BBM memiliki kandungan RON lebih tinggi sekaligus ramah lingkungan. Terkait hal itu, PT Toyota Astra Motor (TAM) sebagai produsen mobil terbesar di Indonesia memberikan respon.

"Bioetanol? Iya kita sudah tahu dari Pertamina, rencana E5 yang mulainya (akan diperkenalkan) di Surabaya," ujar Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, di Batu Jawa Timur.

Anton menyampaikan menyambut baik langkah Pertamina mengenalkan BBM yang lebih bersih itu. Anton menambahkan, saat ini setiap produk Toyota saat ini dijamin aman mengkonsumsi BBM dengan campuran etanol tersebut.

"Tidak ada masalah (produk Toyota di Indonesia menggunakan BBM campuran etanol), karena spesifikasi mobil kami sudah support dengan E5. Teknologi Toyota bahkan sudah ada yang E100, kalau kita bicara di Brasil, bahkan kita juga ekspor E100," ucap Anton.

"Teknologinya sudah ada, tinggal arahan dari pemerintah mau di bawa ke mana, dan saya setuju sekali kita tidak bicara soal hybrid, plug-in hybrid, BEV, mungkin ada juga bahan bakar yang berbeda yang ramah lingkungan seperti bioethanol, biosolar, saya rasa kita akan support," Anton menambahkan.

Adapun langkah Pertamina memperkenalkan Pertamax Green, sesuai dengan aturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) sudah merilis Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2015, yang di dalamnya menyebutkan bahwa penggunaan bioetanol E5 diwajibkan pada 2020 dengan formulasi 5% etanol dan 95% bensin dan meningkat ke E20 pada 2025.

Dalam pemberitaan detik.com sebelumnya, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, produk yang akan dirilis merupakan bioetanol yakni Pertamax yang dicampur dengan etanol 5%. Produk ini memiliki oktan atau research octane number yang lebih tinggi dari Pertamax yakni 95.

Dia mengatakan, secara oktan memang produk baru itu sama dengan Pertamax Plus. Namun, produk yang baru memiliki kandungan yang beda dengan Pertamax Plus.

"Iya secara oktan, hanya kandungannya yang beda," katanya kepada detikcom, Senin (12/6/2023).

Ia mengkonfirmasi, perbedaan kandungan yang dimaksud ialah adanya etanol dalam BBM tersebut.

"Iya (Pertamax Plus tidak pakai etanol)," katanya.

Nama produk baru itu sendiri belum diketahui. Fadjar mengatakan, nama produk baru akan disampaikan ketika peluncuran.

Sebagai catatan, Pertamax Plus sudah tak dijual di SPBU sejak 2016 lalu. Hal itu dikarenakan pada tahun yang sama Pertamina mengeluarkan produk BBM baru dengan oktan yang lebih tinggi.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meluncurkan program bioetanol tebu untuk ketahanan energi pada 4 November 2022. Kala itu, Jokowi berharap, program bioetanol ini dapat berjalan sesuai rencana, dimulai dari bioetanol 5% (E5) pada BBM kemudian meningkat E10, E20 dan seterusnya.

Program bioetanol tebu untuk ketahanan energi diproyeksikan dapat menjadi solusi peningkatan jumlah produksi bioetanol nasional dari 40 ribu kiloliter di tahun 2022 menjadi 1,2 juta kiloliter di tahun 2030 dan menjadi potensi campuran BBM jenis minyak bensin. Hal ini didasarkan pada studi yang dilakukan di Brazil, energi yang dihasilkan dari 1 ton tebu setara dengan 1,2 barel crude oil.

"Kalau tebu ini berhasil, kemudian B30 sawit itu bisa ditingkatkan lagi, ini akan memperkuat ketahanan energi negara kita, Indonesia," ucap Jokowi dikutip dari laman Kementerian ESDM.



Simak Video "Hari Lingkungan Hidup 2025: Pertamina Tampilkan Teknologi Ramah Lingkungan dari Desa"

(lth/dry)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork