Toyota Dukung BBM Etanol: Yang Sejahtera Petani, Bukan Pemilik Tambang

Toyota Dukung BBM Etanol: Yang Sejahtera Petani, Bukan Pemilik Tambang

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Rabu, 15 Okt 2025 12:00 WIB
etua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Bidang Ketenagakerjaan, Bob Azam.
Kata Toyota soal BBM etanol. Foto: detikcom/Ilyas Fadilah
Jakarta -

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mendukung penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan campuran etanol. Sebab, adopsi senyawa yang berasal dari produk pertanian tersebut mampu membuat para petani-petani di Tanah Air sejahtera.

Bob Azam selaku Wakil Presiden PT TMMIN menegaskan, penggunaan BBM utuh hanya akan memperkaya pemilik tambang di Indonesia. Sementara penggunaan etanol yang terbuat dari jagung dan tebu bisa membuat hidup petani-petani di Indonesia lebih sejahtera.

"Ya kalau bensin, itu kan tambang yang memproduksi. Yang kaya raya kan pemilik tambang. Kalau etanol yang kaya siapa? Petani, karena (pakai) tebu, jagung, kasava dan sorgum," ujar Bob Azam saat ditemui di Karawang, Jawa Barat, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah jadi kalau itu bisa berkembang dengan baik, itu bisa jadi pilar kedua pertumbuhan ekonomi kita setelah sawit. Jadi multiply effect begitu, cuma kan memang pastilah banyak yang nggak suka kalau itu berkembang," tambahnya.

PT Pertamina (Persero) resmi meluncurkan produk Pertamax Green 95 untuk wilayah Jawa Tengah. Peluncuran tersebut dilaksanakan dengan penyaluran perdana Pertamax Green 95 di 3 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) wilayah Regional Jawa Bagian Tengah, salah satunya di SPBU Coco Pertamina 41.502.02 Kota Semarang, Jawa Tengah Kamis (5/6).Kata Toyota soal etanol 10 persen tahun depan. Foto: Dok. Pertamina

Di kesempatan yang sama, Bob Azam kemudian menanggapi rencana pemerintah yang mau menerapkan BBM etanol 10 persen mulai tahun depan. Menurutnya, jika aturannya sudah dibuat, kendaraan yang harus mengikuti teknologi bahan bakar, bukan malah sebaliknya.

ADVERTISEMENT

"Ya menyesuaikan diri gitu loh. Jadi jangan teknologinya yang menyesuaikan mobil tua di jalan. Nanti kita ketinggalan teknologi. Kita justru harus berevolusi (menghadirkan) kendaraan-kendaraan yang adaptif terhadap future fuel atau bahan bakar masa depan," tuturnya.

"Nah yang mobil tua juga ada yang masih Euro 0. Apa kita nggak mengenalkan Euro 4 jadinya? Kan banyak yang pake Euro 0," tambahnya.

Lebih jauh, Bob menjelaskan, negara tetangga seperti Thailand sudah menuju penerapan etanol 20 persen. Sementara di negara-negara lain di Benua Amerika, angkanya sudah tembus 85-100 persen!

"Di luar negeri itu sekarang hampir semua negara sudah menerapkan E10, E20, bahkan Thailand juga sudah bergerak dari E10 ke E20, di Amerika Serikat juga sudah menerapkan di beberapa negara bagian sampai E85. Di Brazil sampai E100," kata Bob.




(sfn/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads