Daihatsu: Mobil Listrik di Indonesia Belum Jadi Mobil Utama

Ridwan Arifin - detikOto
Minggu, 09 Jul 2023 19:12 WIB
Daihatsu Ayla EV Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Daihatsu menyebut mobil listrik di Indonesia saat ini belum menjadi mobil utama. Saat ini pembeli mobil listrik umumnya menjadikan mobil nol emisi itu sebagai mobil kedua.

Industri mobil listrik saat ini sedang merasakan insentif dari pemerintah. Namun hanya dua model, yakni Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air Ev. Kebijakan itu tertuang dari insentif kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP).

Meski begitu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan periode bulan April, terjadi kenaikan penjualan untuk mobil listrik sebesar 1.345 unit atau meningkat 44 persen dibandingkan penjualan periode Maret yang hanya 928 unit.

"Pemberian insentif KBLBB PPNDTP dan program bantuan pembelian oleh pemerintah diharapkan mendorong adopsi masal KBLBB, serta meningkatkan akses masyarakat untuk memperoleh KBLBB dengan harga yang lebih terjangkau," kata Agus saat memberikan sambutan secara daring di Sunter, Jakarta Utara, Jumat (7/7/2023).

Produsen yang memasarkan mobil listrik saat ini memang mulai banyak tapi mayoritas segmennya di atas Rp 500 juta ke atas. Misalnya penguasa market, Toyota, pun sudah terjun ke dunia elektrifikasi dengan memperkenalkan SUV listrik bZ4X dan merilis Innova Zenix Hybrid.

Meski modelnya makin ramai, penggunanya makin banyak, mobil listrik belum dijadikan pilihan utama para pemiliknya. Menurut Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director Astra Daihatsu Motor (ADM), Sri Agung Handayani, kebanyakan konsumen menjadikan mobil listrik sebagai pilihan kedua atau ketiga.

"Dari konsumen yang sekarang, konsumen yang memakai EV sekarang masih didominasi sebagai second buyer, second buyer additional car bagi dirinya maupun keluarganya. Jadi saat ini Indonesia masih pertumbuhan untuk memasuki ke sana. Terima kasih edukasinya pemerintah melalui insentif-insentifnya," kata Sri Agung Handayani, Marketing Director & Corporate Planning and Communication Director PT Astra Daihatsu Motor saat ditemui di Sunter, Jakarta Utara, Jumat (7/7/2023).

Rencana Daihatsu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menantang Daihatsu untuk tidak hanya merilis mobil internal combustion engine saja. Agus meminta supaya Daihatsu bisa memproduksi mobil elektrifikasi pada tahun 2025, tak hanya hybrid tapi termasuk mobil battery electric vehicles (BEV).

"Pemerintah mendorong Daihatsu mampu mewujudkan Inovation for Tomorrow dengan target pada 2025 mampu mengeluarkan line up produk kendaraan elektrifikasi baik itu hybrid maupun full electric di Indonesia," kata Agus.

Menurut Agus hal tersebut juga sejalan dengan langkah Daihatsu yang sempat memamerkan mobil listrik di Tanah Air pada ajang GIIAS 2022 melalui konsep Ayla EV. "Hal ini sejalan dengan langkah Daihatsu yang telah mengenal prototipe Ayla EV pada GIIAS 2022," kata Agus.

Menyambut permintaan Agus, Sri Agung Handayani, Direktur Marketing and Planning & Communication Astra Daihatsu Motor mengatakan perusahaan menyanggupi, sebab ini menjadi strategi yang telah disiapkan sebelumnya. Pabrik baru Daihatsu dengan nilai investasi sebesar Rp 2,9 triliun ini berkonsep E-SSC (Evolution, Simple, Slim, Compact), serta memiliki kapasitas produksi
sebesar 140.000 unit per tahun siap mengembangkan kendaraan untuk masa depan.

"Seperti yang disampaikan Pak Menteri dan kami menuju ke sana di 2025," ucap Agung.



Simak Video "Rayakan Kebersamaan, Daihatsu Kumpul Sahabat Hadir di Kabupaten Tangerang"

(riar/rgr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork