Imbas hengkangnya merek-merek mobil Jepang dan Eropa dari Rusia, kini merek China sukses mendominasi pasar mobil di negeri beruang. Mobil-mobil buatan China sukses merebut pangsa pasar hampir 30%.
Sebagian besar merek-merek mobil barat yang telah menanamkan investasinya di Rusia pada awal 2000-an, secara serentak menghentikan operasinya setelah Rusia lakukan invasi ke Ukraina pada bulan Februari 2022 lalu.
Merek-merek Eropa seperti Renault, Mercedes-Benz, merek Jepang-Nissan, serta merek Amerika Serikat-Ford, telah angkat kaki dari Rusia, dan memberi kesempatan kepada perusahaan otomotif lainnya untuk mengembangkan pasar di Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Reuters, penjualan mobil penumpang dan kendaraan komersial ringan (LVC) di Rusia turun hampir 61%, karena sanksi barat mengekang akses Rusia ke beberapa material, ditambah adanya penurunan permintaan, serta harga yang tinggi.
Namun penjualan mobil penumpang merek China, termasuk Haval, Chery, dan Geely telah melonjak, naik menjadi 16.138 unit di bulan November 2022. Angka itu hampir dua kali lipat naik dari penjualan di bulan Januari 2022 yang membukukan 8.235 unit.
Secara total, penjualan mobil penumpang dan LCV baru Rusia adalah 46.403 unit pada bulan November. Asosiasi Bisnis Eropa (AEB) menyebutkan, target penjualan mobil di Rusia hingga akhir 2022 mencapai 600.000 unit.
![]() |
"Ada sedikit produksi merek mobil barat dan sedikit impor, sehingga pasar terbagi antara industri mobil Rusia dan China," kata analis otomotif Rusia Vladimir Bespalov kepada Reuters.
Merek mobil Rusia dan China akan menjadi pemain utama di industri otomotif Rusia. Merek lokal yang dihidupkan kembali--Moskvich, bakal mengisi ceruk pasar mobil dengan harga 1.500.000 rubel, (Rp 375.000.000). Sementara merek China menyasar segmen ceruk mobil berharga 2.500.000 rubel atau setara Rp 625.000.000.
Jika situasi ekonomi karena konflik tetap tidak berubah, produsen China dan Moskvich diprediksi dapat mencapai sekitar 35% penjualan di Rusia tahun depan. Kata Bespalov, tahun depan industri otomotif Rusia bakal pulih dengan penjualan mencapai 800.000 unit.
(lua/dry)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat