Penjualan Mobil di Rusia Anjlok, Putin Serukan Kendalikan Harga Kendaraan

ADVERTISEMENT

Penjualan Mobil di Rusia Anjlok, Putin Serukan Kendalikan Harga Kendaraan

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 21 Nov 2022 16:11 WIB
Russian President Vladimir Putin gestures while speaking at the plenary session of the 19th annual meeting of the Valdai International Discussion Club outside Moscow, Russia, Thursday, Oct. 27, 2022. (Sergei Karpukhin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Putin serukan pengendalian harga mobil saat penjualan mobil anjlok (Foto: Sergei Karpukhin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Jakarta -

Penjualan mobil di Rusia anjlok tahun ini. Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak pemerintah Rusia untuk mengendalikan harga mobil.

Dikutip Reuters, salah satu kepala industri Rusia mengatakan sanksi Barat dapat membuat penjualan mobil di Rusia turun hingga di bawah 1 juta unit untuk pertama kalinya. Sepanjang tahun ini saja, penjualan mobil di Rusia turun lebih dari 60%. Bahkan, menurut bos produsen mobil Rusia Avtovaz, Maxim Sokolov, penjualan mobil di negara itu mungkin tak sampai seperempat dari pencapaian satu dekade lalu.

Beberapa penurunan tahun ini disebabkan oleh perginya produsen mobil asing seperti Renault dan Mercedes-Benz. Permintaan terhadap mobil baru di Rusia pun turun drastis karena mobilisasi massa akibat konflik Rusia-Ukraina.

Tetapi banyak juga yang disebabkan oleh anjloknya standar hidup dan harga yang lebih tinggi. Sulitnya mengamankan komponen buatan asing setelah adanya sanksi yang bertubi-tubi oleh negara Barat akibat invasi Rusia di Ukraina juga turut mempengaruhi. Malah, mobil Lada terbaru harus diproduksi tanpa airbag dan rem ABS.

Berbicara dengan pejabat tinggi, Putin mengakui bahwa situasinya tidak mudah. Dia meminta pemerintah untuk membuat harga mobil lebih terjangkau,.

"Saya ingin menarik perhatian Anda pada perlunya kontrol konstan atas harga (mobil), sehingga di bawah kesulitan ini, yang kita semua sadari, termasuk logistik, jangan ada yang menyalahgunakan atau menaikkan harga kendaraan secara tidak wajar," katanya.

"Saya harap Anda dan Layanan Antimonopoli Federal melakukan ini sepanjang waktu."

Dilaporkan Reuters, penjualan mobil baru di Rusia merosot tajam sejak Moskow mengirimkan ribuan tentaranya ke Ukraina di akhir Februari. Namun seiring dengan menguatnya nilai tukar rubel, konsumen di Rusia memilih membeli mobil bekas yang didatangkan dari negara-negara Asia.

Impor yang dulu menyumbang seperlima dari total volume penjualan serta setengah dari pendapatan, belum sepenuhnya pulih. Jumlah impor mobil baru pada Agustus masih lebih kecil daripada Februari seperti dibeberkan agensi analis Autostat. Tapi untuk impor mobil bekas angkanya justru melonjak dari 11.055 unit menjadi 23.117 unit. Sebesar 76% mayoritas impor mobil bekas itu berasal dari Jepang dan kemudian Belarusia sebesar 5,3%.



Simak Video "Mobil Rusia yang Mau 'Invasi' di Indonesia Jadi Nggak?"
[Gambas:Video 20detik]
(rgr/dry)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT