Pajak Mobil Listrik di Filipina Dipangkas Jadi 0%!

Pajak Mobil Listrik di Filipina Dipangkas Jadi 0%!

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 29 Nov 2022 09:35 WIB
Ilustrasi mobil listrik
Ilustrasi mobil listrik (Foto: Getty Images/iStockphoto/Tramino)
Jakarta -

Filipina sedang menyiapkan regulasi baru yang akan memberikan insentif untuk kendaraan listrik. Bahkan, pajak kendaraan listrik dipangkas menjadi nol persen.

Kantor Berita Filipina mengabarkan, Presiden Filipina Ferdinand R. Marcos Jr. akan menandatangani perintah eksekutif terkait pemangkasan tarif impor kendaraan listrik dan komponennya. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Perencanaan Sosial Ekonomi Arsenio Balisacan.

Balisacan mengatakan Dewan Otoritas Ekonomi dan Pembangunan Nasional (NEDA) telah mendukung perintah eksekutif Marcos untuk memodifikasi tarif kendaraan listrik. Ini termasuk untuk mobil penumpang, bus, mini-bus, van, truk, sepeda motor, becak, skuter, dan sepeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan, tarifnya akan menjadi nol. Penurunan tarif ini diberlakukan untuk kendaraan listrik impor utuh (CBU), tidak termasuk kendaraan hybrid. Penyesuaian tarif ini diterapkan selama lima tahun.

"Perintah eksekutif bertujuan untuk memperluas sumber pasar dan mendorong konsumen untuk mempertimbangkan memperoleh kendaraan listrik, meningkatkan keamanan energi dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar impor, dan mendorong pertumbuhan ekosistem industri EV domestik," kata Balisacan.

ADVERTISEMENT

Kendaraan listrik yang dimasukkan ke Filipina dari negara ASEAN memang sudah dikenakan tarif nol persen. Namun dari negara lain, pajak kendaraan listrik mencapai 30%. Perubahan tarif ini akan menguntungkan kendaraan listrik yang diimpor dari pemasok besar kendaraan elektrifikasi seperti China, Jepang, dan Korea Selatan.

"Kami akan meninjau dampak dari kebijakan baru ini setelah satu tahun dan kami akan melihat bagaimana kami mengkonfigurasi ulang sistem pada saat itu," kata Balisacan.

"Sampai sekarang, jumlah kendaraan itu tidak terlalu besar, tetapi karena kami ingin mendorong adopsi EV, yang pada akhirnya akan meningkatkan permintaan untuk sistem pendukung, seperti pengisi daya. Bahkan dapat mengembangkan layanan bernilai tambah bagi industri kita," tambahnya.




(rgr/dry)

Hide Ads