Rapor Penjualan DFSK Oktober 2022: Enggak Sampai 150 Unit, Mobil Penumpang Nihil

Penjualan DFSK pada Oktober 2022 terlihat menurun drastis. Foto: Ari Saputra

Jakarta -

Produsen mobil asal China DFSK terlihat mengalami penurunan penjualan dalam beberapa bulan belakangan. Terlihat dalam data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan DFSK secara wholesales tercatat hanya mencapai 101 unit. Jumlah itu menurun dibandingkan periode Agustus dan September tahun 2022.

Bila pada Agustus, ada 273 unit mobil DFSK yang terdistribusi dari pabrik ke dealer, maka pada September jumlahnya turun menjadi 128 unit. Penjualan secara ritel pun tak berbeda jauh. Tercatat hanya 124 unit mobil DFSK yang dijual ke konsumen sepanjang bulan kesepuluh ini.

Menariknya lagi, pada Oktober terlihat tidak ada mobil penumpang DFSK yang dikirim ke dealer. Baik Glory 560 maupun Glory i-Auto nihil dalam data penjualan wholesales tersebut. Mobil listrik Gelora E juga begitu, tidak ada distribusi yang dilakukan sepanjang bulan kesepuluh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andalan DFSK justru ada pada mobil komersial Super Cab. 101 unit penjualan wholesales DFSK seluruhnya disumbang oleh Super Cab. Super Cab merupakan mobil pick-up yang bertarung bersama dengan Suzuki Carry Pick-up dan juga Daihatsu Gran Max Pick-up.

Mobil pick-up itu juga tidak hanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. DFSK diketahui mengekspor pick-upnya tersebut ke beberapa negara seperti Filipina hingga Maroko.

Secara keseluruhan pada Januari hingga Oktober 2022, penjualan wholesales DFSK baru menyentuh 1.979 unit sedangkan retail sebanyak 1.975 unit. Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021, penjualan DFSK ini terbilang menurun. Pada Januari-Oktober 2021 DFSK justru bisa mencetak angka penjualan wholesales 2.453 unit dan ritel 2.433 unit.

Adanya penurunan tersebut juga membuat DFSK tergusur oleh Hyundai. Kalau sebelumnya Hyundai sempat berada di bawah DFSK dari sisi penjualan, kini posisinya mulai berbalik. Perlahan tapi pasti Hyundai mulai mendekati Mitsubishi yang bertengger di posisi kelima merek terlaris di Indonesia.