Sejak beberapa tahun terakhir, mobil listrik Tesla menjadi buruan konsumen di dunia. Bahkan, tak sedikit yang rela menjalani inden panjang demi mendapatkan unitnya. Lantas, mengapa banyak orang menyukai mobil tanpa emisi tersebut?
Sepanjang 2021 lalu, Tesla berhasil menjual 936 ribuan unit mobil ke seluruh dunia. Nominal tersebut naik 87,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara produk yang paling diminati masih Model Y dan Model 3.
Banyak pihak menduga, keberhasilan Tesla menjual banyak mobil listrik di dunia tak lepas dari peran CEO-nya, yakni Elon Musk. Sebab, miliarder kelahiran Pretoria, Afrika Selatan itu diyakini lebih populer ketimbang Tesla.
Namun, laporan firma riset Escalent mengungkap, konsumen rata-rata membeli Tesla tanpa memedulikan sosok Elon Musk. Itu tandanya, dugaan tersebut sejatinya keliru.
"Faktanya, responden yang sudah memiliki mobil listrik, baik buatan Tesla atau bukan, tidak menjadikan Elon Musk sebagai pertimbangan mereka," ujar Vice President Escalent, Mike Dovorany, dikutip dari Caranddriver, Sabtu (8/10/2022).
![]() |
Hasil riset Escalent tersebut merupakan bagian dari program EVForward. Mereka menunjuk sampel nasional yang terdiri dari 1.003 responden dan berasal dari berbagai kelompok usia.
Responden yang dipilih merupakan 100 pemilik Tesla, 100 pemilik mobil listrik lain, dan 803 pengemudi yang saat ini belum memiliki kendaraan listrik.
Penelitian itu juga mengungkap, mobil Tesla kerap dicirikan sebagai mobil yang mengedepankan gaya, performa, akselerasi, serta build quality terbaik. Kombinasi semua itu yang akhirnya membuat konsumen mantap membeli kendaraan canggih tersebut.
![]() |
Di lain sisi, pembeli Tesla rata-rata justru sebal dan muak dengan keberadaan Elon Musk. Sebab, pria 51 tahun itu dituding terlalu berisik dan kerap mengomentari hal-hal yang di luar kapasitasnya sebagai ilmuwan.
"Dia orang yang jenius, tapi terlalu blak-blakan, menjengkelkan!" kata salah satu responden dalam penelitian tersebut.
Di luar itu semua, ada sejumlah responden yang masih ragu membeli produk Tesla lantaran belum sepenuhnya yakin dengan sistem keselamatan mutakhir berbasis autopilot (self-driving).
Simak Video "Alasan Saham Tesla Anjlok dan Kehilangan Rp 3,1 Triliun"
[Gambas:Video 20detik]
(sfn/lth)
Komentar Terbanyak
Kapolri Soroti Pengawalan saat Macet: Sirine Melengking Itu Mengganggu
Kapolri Soroti Moge-Mobil Mewah Dikawal: Jangan Terobos Lampu Merah
Sering Diprotes Masyarakat, Kapolri Minta Patwal Lebih Selektif dan Tertib