Pabrik Toyota Akhirnya Hengkang dari Rusia, Mazda Segera Menyusul

ADVERTISEMENT

Pabrik Toyota Akhirnya Hengkang dari Rusia, Mazda Segera Menyusul

Hafizh Gemilang - detikOto
Senin, 26 Sep 2022 08:33 WIB
Toyota Camry anyar
Pabrikan mobil asal Jepang setop produksi mobil di Rusia akibat gangguan suplai (Toyota)
Jakarta -

Konflik Rusia-Ukraina berdampak kepada krisis industri otomotif. Kali ini giliran pabrikan mobil asal Jepang, Toyota dan Mazda yang dikabarkan hengkang dari Rusia.

Dilansir dari Reuters, Toyota Motor Corporation memutuskan untuk menghentikan produksi kendaraan di Rusia karena gangguan pasokan bahan dan suku cadang utama.

Sejatinya, sejak Maret ini Toyota sudah menangguhkan produksi kendaraan mereka di Saint Petersburg dan juga sudah berhenti mengimpor ke Rusia.

"Selama periode ini kami telah sepenuhnya mempertahankan tenaga kerja kami dan memastikan fasilitas kami siap untuk memulai kembali produksi jika keadaan memungkinkan," tulis Toyota dilansir dari Reuters pada Jumat (23/9/22).

"Namun, setelah enam bulan, kami belum dapat melanjutkan aktivitas normal dan tidak melihat indikasi bahwa kami dapat memulai kembali di masa mendatang," lanjut mereka.

Pabrik Toyota di Rusia diklaim bisa memproduksi sebanyak 100 ribu unit per tahun dan fokus untuk mengerjakan model Camry dan RAV4.

Menyusul merek satu negaranya, Mazda, juga dikabarkan tengah berdiskusi untuk hengkang secara produksi dari Rusia.

Pabrik Mazda yang terletak di Vladivostok, Rusia, ini juga kesulitan untuk mendapatkan stok suku cadang.

Mazda termasuk merek mobil yang laris di Rusia. Tercatat 30 ribu mobil Mazda terjual di Rusia sepanjang 2021.

Kendati berencana untuk berhenti produksi mobil di Rusia, Mazda tidak berencana untuk berhenti menjual produk dan menyediakan aftersales di negara tersebut.

Perlu diketahui, sebelumnya banyak pabrik di Rusia yang telah menangguhkan produksi dan cuti pekerja karena kekurangan peralatan berteknologi tinggi akibat sanksi dan perpindahan pabrik Barat sejak Moskow mengirim angkatan bersenjata ke Ukraina pada 24 Februari.



Simak Video "China Minta AS Tak Provokasi Ketegangan Rusia-Ukraina"
[Gambas:Video 20detik]
(mhg/dry)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT