Pengusaha jalan tol Jusuf Hamka mengaku telah hijrah dari kendaraan bermesin bakar menuju kendaraan listrik. Bahkan, Jusuf Hamka rela menjual mobil mewah Rolls-Royce Dawn miliknya untuk memborong puluhan unit mobil listrik.
Terbaru, Jusuf Hamka membeli lebih dari 40 unit mobil listrik Wuling Air ev. Dana itu didapat dari hasil menjual Rolls-Royce Dawn seharga Rp 11,5 miliar.
Kepada detikcom, Jusuf Hamka menilai sudah saatnya beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Seandainya ada mobil listrik produk lokal, Jusuf Hamka pasti akan memborongnya.
Bahkan, pria yang dikenal dengan sapaan Babah Alun itu menantang anak-anak bangsa seperti perguruan tinggi untuk mengembangkan mobil listrik. Dia siap menyokong mobil listrik karya anak bangsa.
"Saya mau kita coba aja dulu setiap university bikin saya beli satu-satu. Sehingga kita sambil coba buat patroli di jalan tol kuat nggak. Kalau kuat kan itu menjadi suatu pemasaran sendiri bagi kita. Kita promosiin sendiri. Kalau memang anak-anak bangsa ada, kasih tahu saya. Saya pasti beli yang anak-anak bangsa punya daripada saya ambil Wuling. Kasih infonya, suruh mereka kerja sama," ucap Jusuf Hamka kepada detikcom saat berbincang melalui sambungan telepon.
Jusuf Hamka pun bersedia jika diminta untuk membiayai produksi mobil listrik karya anak bangsa. Dia bahkan membuka peluang mobil listrik karya anak bangsa diuji di jalan tol miliknya.
"Misalnya sekarang mereka akan bikinin kita, biaya produksinya mereka minta kita yang modalin, oke kita modalin semua biaya produksinya. Nanti silakan sambil dipakai orang-orang kita sebagai uji cobanya. Kalau bagus kan kita suruh dia produksi massal. Kita udah ada captive marketnya, pasti yang beli kita. Cuman dia harus buktiin paling nggak 200 km dia bisa jalan (sekali ngecas baterai)," sebutnya.
"Saya gregetan. Anak-anak bangsa kalau bisa bikin ayo, jalan tol saya akan jadi supporting buat mereka," tegasnya.
"Nanti saya bisa kasih misalnya jalan tol saya di Surabaya dengan Universitas Brawijaya. Terus yang di Bandung kerja sama sama ITB, ayo ITB melakukan penelitian. Yang di Depok, Desari jalan (tol) saya (bisa kerja sama) dengan UI. Itu kan bisa kalau mereka mau," sambungnya.
Jusuf menilai, dia harus mendorong produk anak-anak bangsa untuk dikembangkan secara masif. Dia menilai, anak-anak bangsa memiliki kemampuan mengembangkan kendaraan listrik. Hanya, kata Jusuf, mereka terkadang tidak memiliki kesempatan. Makanya, perlu dukungan dari berbagai pihak mulai dari pemerintah sampai swasta.
"Mudah-mudahan dengan begini, tertantang anak-anak bangsa ayo bikin (mobil listrik). Nanti semua (mobil) patroli kita sama Wuling kita ambil 40 aja, selanjutnya nanti di daerah kita ada 6 ruas tol, satu ruas tol itu kendaraan operasionalnya kan buat wara-wiri semua dan ngantar-antar karyawan kan ada 100 unit (bisa pakai mobil listrik lokal)," katanya.
Simak Video "Video: Hankook Sebut Pertumbuhan Kendaraan Listrik di Indonesia Maju Pesat"
(rgr/lth)