Pembelian Pertalite bakal dibatasi. Untuk itu, hanya kendaraan tertentu yang diperbolehkan mengkonsumsi Pertalite. Pemerintah tengah menyusun kriteria kendaraan yang nantinya boleh dan tidak menggunakan BBM bersubsidi tersebut.
Baru-baru ini, terungkap bahwa mobil yang masih bisa mengkonsumsi Pertalite memiliki kriteria kapasitas mesin di bawah 1.500 cc. Hal itu terungkap saat Rapat Dengar Pendapat antara Pertamina dan Komisi VI DPR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam presentasi yang disampaikan Direktur Pertamina Nicke Widyawati tertulis dalam rapat koordinasi terbatas dengan Menko Perekonomian, hanya mobil di bawah 1.500 cc yang bisa mengkonsumsi Pertalite.
Tapi keputusan itu belum final. Sebelumnya, Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas juga mengusulkan bahwa mobil di atas 2.000 cc lah yang tidak bisa lagi konsumsi Pertalite. Kabarnya, pemerintah bakal mengumumkan kriteria kendaraan itu pada bulan ini.
Adapun mobil dengan kapasitas di bawah 1.500 cc memang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) wholesales yang dirunut secara kategori, mobil dengan kapasitas mesin di bawah 1.500 cc paling banyak diminati. Untuk tahun 2022 (Januari-Mei), jumlahnya mencapai 185.028 unit dari total 396.153 unit kendaraan terjual dari seluruh kategori.
Modelnya sudah tentu beragam, ada sedan, Low MPV, dan juga Low SUV. Beberapa model di antaranya yaitu:
- Toyota Avanza
- Daihatsu Xenia
- Daihatsu Terios
- Daihatsu Rocky
- DFSK Golry i-Auto
- Honda Brio
- Honda HR-V
- Honda Mobilio
- Mitsubishi Xpander
- Nissan Magnite
- Suzuki Ertiga
- Toyota Raize
- Toyota Rush
- Toyota Calya
- Daihatsu Sigra
- Toyota Agya
- Daihatsu Ayla
Bila aturan tidak berubah, mobil-mobil di ataslah yang masih bisa mengkonsumsi Pertalite. Tapi kembali lagi, meski nantinya benar diizinkan mengisi Pertalite kamu tetap harus mengecek spesifikasi mesin mobil. Pasalnya tidak semua mesin cocok bila dikasih 'minum' Pertalite.
Pastikan rasio kompresi mesin pas dengan kandungan oktan yang digunakan. Jangan sampai, mobil yang seharusnya menggunakan oktan 92 sekelas Pertamax justru diisi dengan BBM subsidi seperti Pertalite.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah