Ada Mobil BMW dan Mercedes-Benz Pakai Mesin di Bawah 1.500 cc, Boleh 'Minum' Pertalite Juga?

Tim detikcom - detikOto
Jumat, 08 Jul 2022 16:31 WIB
Ada sejumlah mobil premium sekelas Mercedes-Benz hingga BMW yang menggendong mesin di bawah 1.500 cc. Lantas nanti masih bolehkah 'minum' Pertalite?Foto: Hasan Al Habshy
Jakarta -

Mobil mewah menjadi salah satu sasaran pemerintah agar tidak lagi bisa mengkonsumsi BBM subsidi jenis Pertalite maupun solar. Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas belum lama ini menyebut salah satu usulan kriteria mobil yang tidak lagi bisa mengkonsumsi Pertalite memiliki kapasitas kubikasi mesin di atas 2.000 cc lantaran dinilai mewah.

Tak lama berselang, dalam presentasi Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR tertulis kriteria kendaraan yang masih bisa konsumsi Pertalite merupakan mobil dengan kapasitas di bawah 1.500 cc dan motor di bawah 250 cc. Tapi kriteria tersebut belum final. Nicke menyebut, pemerintah bakal mengumumkan kriteria kendaraan yang bisa konsumsi BBM subsidi pada bulan ini.

Adapun, mobil dengan kapasitas di bawah 1.500 cc memang menjadi favorit orang Indonesia. Kategori tersebut dihuni oleh beberapa model model dari beragam merek, tak terkecuali model premium sekelas Mercedes-Benz maupun BMW. Mengutip data distribusi wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ada dua mobil BMW yang berada di kriteria tersebut yakni X1 sDrive18i F48 A/T dan X2 sDrive18i A/T.

Lalu untuk Mercedes-Benz modelnya GLB 200 Progressive Line. Tak ketinggalan, deretan mobil MINI Cooper juga menggendong mesin di bawah 1.500 cc. Kalau mengacu pada hasil Rakortas Pertamina dengan Menko Perekonomian, soal kendaraan pengkonsumsi Pertalite, deretan mobil premium itu masih boleh menenggak BBM subsidi tersebut lantaran kapasitas mesin di bawah 1.500 cc.

Kembali lagi, keputusan tersebut belum final. Untuk kepastiannya tentu diketahui setelah pemerintah merilis kriteria kendaraan secara resmi. P

Sekadar informasi, penentuan kriteria itu ditujukan agar BBM subsidi jenis Pertalite dan Biosolar lebih tepat sasaran. Saat ini, pemilik kendaraan yang seharusnya mengkonsumsi BBM nonsubsidi sekelas Pertamax ke atas justru malah menggunakan Pertalite. Dalam catatan Pertamina, BBM subsidi justru digunakan oleh orang kaya.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan hal itu tentu berpengaruh terhadap kuota BBM subsidi yang sudah ditetapkan. Maka dari itu, penggunaan BBM subsidi perlu dibatasi agar tidak lagi melebihi kuota.

"60% masyarakat mampu atau yang masuk dalam golongan terkaya ini mengkonsumsi hampir 80% dari total konsumsi BBM bersubsidi. Sedangkan 40% masyarakat rentan dan miskin hanya mengkonsumsi 20% dari total subsidi energi tersebut. Jadi diperlukan suatu mekanisme baru, bagaimana subsidi energi ini benar-benar diterima dan dinikmati yang berhak," jelas Irto belum lama ini.

Sejatinya, tidak semua kendaraan memang cocok menggunakan BBM jenis Pertalite maupun solar subsidi. Pemilik kendaraan sebaiknya harus mengetahui spesifikasi mobil dan menyesuaikan BBM dengan rekomendasi pabrikan.



Simak Video "Video: Sejoli Ini Modif Tangki Sedan Jadi 100 Liter Demi Dapat BBM Subsidi"

(dry/lth)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork