Solar Subsidi Bukan buat Fortuner-Innova, Ini Dampaknya kalau Dipaksa

Solar Subsidi Bukan buat Fortuner-Innova, Ini Dampaknya kalau Dipaksa

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Sabtu, 02 Jul 2022 08:45 WIB
Sejumlah kendaraan antre mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Tol Sidoarjo 54.612.48, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (11/4/2022). Pemerintah menetapkan Pertalite sebagai jenis BBM khusus penugasan yang dijual dengan harga Rp7.650 per liter dan Biosolar Rp5.510 per liter, sementara jenis Pertamax harganya disesuaikan untuk menjaga daya beli masyarakat yakni menjadi Rp 12.500 per liter dimana Pertamina masih menanggung selisih Rp3.500 dari harga keekonomiannya sebesar Rp16.000 per liter di tengah kenaikan harga minyak dunia. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/rwa.
Foto: Innova-Fortuner haram pakai solar subsidi. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Jakarta -

Pertamina akan membatasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Kemungkinan mobil dengan mesin 2.000 cc ke atas akan dilarang membeli BBM subsidi. Itu artinya, mobil diesel seperti Innova dan Fortuner nggak bisa 'minum' Biosolar.

Menurut Didi Ahadi, Head Dealer Technical Support PT Toyota-Astra Motor (TAM), mengatakan mobil-mobil diesel yang dijual saat ini sudah mengadopsi standar emisi Euro 4. Untuk itu, diutuhkan BBM diesel yang lebih ramah lingkungan.

"Kalau solar khususnya Euro 4 disarankan menggunakan solar yang sulfurnya 50 ppm," kata Didi kepada detikcom belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harapannya, dengan menggunakan BBM diesel dengan sulfur yang rendah membuat emisi gas buang lebih bersih. Hal itu juga bikin mesin dan komponen-komponennya awet.

"Kalau menggunakan solar yang tidak sesuai, terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di mesin. Karena mesin yang menggunakan BBM di bawah standar spek pabrikan, pasti ada dampaknya. Dampaknya jangka pendek maupun jangka panjang," jelas Didi.

ADVERTISEMENT

Dampak jangka pendeknya adalah performa mesin akan berkurang. Emisi pun berbeda.

"Katakanlah di belakang mobil, kita mencium bau knalpot pasti berbeda. Bau dan warna (asap berbeda). (Jika pakai solar di bawah rekomendasi) lebih ada asap putih. Yang dikhawatirkan dari Toyota kalau menggunakan sulfur yang lebih tinggi dari 50 ppm akan menumpuk sulfurnya di catalytic converter. Numpuk di sana sehingga yang pasti emisinya kurang baik. Dan timbulnya asap putih di knalpot itu, sehingga yang kami khawatirkan adalah mengganggu visibilitas ke belakang, salah satunya itu juga," ucapnya.

Selanjutnya, dampak jangka panjang Fortuner-Innova jika menggunakan solar subsidi adalah kerusakan pada komponen mesin. Yang paling umum adalah filter cepat kotor dan tersumbat.

"Filter itu istilahnya supaya kotoran-kotoran nggak masuk ke commonrail, injector segala macam. Yang pasti juga, interval penggantian filter solar itu akan lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan yang semestinya. Kalau nggak cepat, berarti kan mampet, dikhawatirkan mampetnya itu bisa menjalar ke common rail sehingga paling parahnya ya injector mampet," jelas Didi.




(rgr/dry)

Hide Ads