Konflik Ukraina Bikin Volkswagen Undur Peluncuran Mobil, Ini Akar Masalahnya

Konflik Ukraina Bikin Volkswagen Undur Peluncuran Mobil, Ini Akar Masalahnya

Muhammad Hafizh Gemilang - detikOto
Minggu, 27 Mar 2022 19:12 WIB
Produksi Volkswagen ID.5 terhambat akibat gangguan suplai kabel dari Ukraina
Produksi Volkswagen ID.5 terhambat akibat gangguan suplai kabel dari Ukraina (dok. Volkswagen)
Jakarta -

Pabrikan otomotif asal Jerman, Volkswagen, dikabarkan menunda peluncuran mobil listrik anyar mereka hingga satu bulan dikarenakan gangguan suplai kabel dari Ukraina.

Sebelumnya, Volkswagen dikabarkan sudah mengatur jadwal peluncuran pada 6 Mei 2022 mendatang. Namun dikarenakan masalah suplai kabel atau wire harness ini, mereka harus menunda peluncurannya dan menunggu kepastian dari Leoni, vendor kabel mereka.

Dilansir dari Reuters, suplai suku cadang yang terbatas ini terjadi akibat adanya konflik Ukraina dan Rusia. Volkswagen sengaja menunda peluncuran mobil listrik ID.5, agar mereka dapat menyesuaikan jumlah produksi dan mobil yang hendak dipajang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk memastikan semua mitra diperlakukan sama, kendaraan yang sudah di stasiun tujuan belum dikirim," tulis keterangan resmi dari Volkswagen kepada para dealer Volkswagen seperti diberitakan Automobilwoche.

"Untuk memastikan ketersediaan kendaraan secara nasional untuk setiap agen, kami akan mendistribusikan kembali sebagian kendaraan ekshibisi," lanjut keterangan tersebut.

ADVERTISEMENT

Volkswagen memproduksi mobil listrik ID.5 di pabrik mereka yang terletak di Zwickau, Jerman. Namun karena isu suplai ini, mereka terpaksa menghentikan sementara produksi mobil listrik anyarnya.

Sebelumnya, bos Volkswagen sudah memprediksi imbas konflik Rusia-Ukraina ini. Menurutnya hal ini tak hanya akan berdampak pada perusahaan mereka, namun lebih jauh berdampak kepada ekonomi Eropa.

"Gangguan pada rantai pasokan global dapat menyebabkan kenaikan harga yang besar, kelangkaan energi dan inflasi," ujar Chief Executive Volkswagen Group, Herbert Diess kepada Financial Times, Jumat (11/3/2022).

"Ini bisa sangat berisiko bagi ekonomi Eropa dan Jerman," tambah dia.

Perlu diketahui, Rusia dan Ukraina merupakan sumber utama gas neon dan paladium yang digunakan untuk produksi chip semikonduktor. Adanya konflik antara dua negara tentu akan memberikan dampak signifikan terhadap produksi chip semikonduktor.

Selain chip semikonduktor, kelangkaan juga bakal mendera katalik konverter karena langkanya suplai komponen. Ujung-ujungnya ada kenaikan inflasi dan harga mobil bisa makin mahal.




(mhg/rgr)

Hide Ads