Produsen otomotif Tesla kembali menaikkan harga seluruh line up mobil listriknya di pasaran. Ini merupakan kenaikan harga untuk yang kedua kalinya dalam seminggu terakhir.
Dilansir dari Carscoops, Tesla telah menaikkan harga mobil listriknya mulai dari 4-10%. Naiknya harga mobil tersebut meliputi varian termurah yakni Tesla Model 3 hingga yang paling mahal, Tesla Model X.
Untuk varian paling terjangkau yakni Tesla Model 3 Rear-Wheel Drive kini harganya menjadi US$ 46.990 (Rp 671 juta). Angka tersebut naik sekitar 4,4% jika dibandingkan harga sebelumnya yang dibanderol sebesar US$ 44.990 (Rp 643 juta).
Lalu untuk tipe Tesla Model 3 Long Range kini dibanderol sebesar US$ 54.990 (Rp 786 juta), salah satu tipe mobil listrik Tesla yang paling banyak diminati itu sebelumnya dijual sebesar US$ 50.990 (Rp 728 juta). Harga Tesla Model 3 naik sekitar 8% jika dibandingkan sebelumnya.
Sementara itu, untuk tipe Tesla Model Y Long Range kini harganya sebesar US$ 62.990 (Rp 900 juta). Kemudian untuk varian Tesla Model Y Performance saat ini dibanderol mencapai US$ 67.990 (Rp 971 juta). Harganya naik sekitar 5-6% jika dibandingkan sebelumnya.
Beralih ke varian kelas atas, untuk Tesla Model S Dual Motor saat ini dibanderol mencapai US$ 99.990 (Rp 1,4 miliar). Kemudian untuk versi Tri Motor kini dijual sebesar US$ 135.990 (Rp 1,9 miliar). Harganya telah melonjak naik sekitar 4-5%.
Terakhir yakni Tesla Model X, untuk tipe Dual Motor kini dibanderol sebesar US$ 114.990 (Rp 1,6 miliar), harganya naik hingga 9,5% jika dibandingkan sebelumnya. Kemudian ada Tesla Model X Tri Motor yang kini dijual sebesar US$ 138.990 (Rp 1,9 miliar), yang mana mobil tersebut jadi yang paling besar mendapat kenaikan harga mencapai 10%.
Dikutip CNBC, tidak diketahui secara pasti apa alasan Tesla kembali menaikkan harga seluruh mobil listriknya. Namun disinyalir hal ini akibat dari kurangnya rantai pasokan untuk memproduksi mobil.
CEO Tesla, Elon Musk, beberapa waktu lalu sempat mencuit soal inflasi yang dihadapi oleh Tesla dan perusahaan luar angkasa miliknya, SpaceX. Hal ini menyebabkan pengiriman bahan baku dan logistik menjadi terganggu.
Naiknya harga mobil listrik Tesla diprediksi bisa menurunkan angka penjualan secara global. Sebab, saat ini sudah banyak produsen otomotif yang meluncurkan kendaraan EV murah dengan spesifikasi yang tidak jauh berbeda dari Tesla.
Bahkan, Tesla dinobatkan sebagai raja mobil listrik di dunia pada 2021. Dari data Jato Dynamics, merek otomotif asal Amerika Serikat itu telah menyumbang 21% penjualan mobil listrik global tahun lalu. Sepanjang 2021, mobil listrik dari merek asuhan Elon Musk itu terjual sebanyak 907.000 unit.
Setelah Tesla, merek mobil listrik terlaris selanjutnya adalah Volkswagen Group yang menjual mobil listrik sebanyak 480.000 unit. Selanjutnya SAIC-GM-Wuling sebanyak 424.000 unit, BYD 292.000 unit, dan Hyundai-Kia sebanyak 227.000 unit. Lalu Stellantis menjual mobil listrik sebanyak 180.300 unit, Great Wall 136.000 unit, Renault Group 130.200 unit, dan BMW Group 108.000 unit.
Simak Video "Video: FBI Diterjunkan untuk Selidiki Kasus Serangan ke Tesla"
(rgr/lth)