Suzuki Siap Bawa Kejutan di Indonesia, Hybrid atau Mobil Murah S-Presso?

Suzuki Siap Bawa Kejutan di Indonesia, Hybrid atau Mobil Murah S-Presso?

Ridwan Arifin - detikOto
Kamis, 17 Mar 2022 19:27 WIB
Logo Suzuki
Ilustrasi logo Suzuki Foto: Dadan Kuswaraharja
Jakarta -

Suzuki Indomobil Sales (SIS) bersiap untuk menyambut tahun 2022 lebih agresif. Pabrikan asal Jepang ini bahkan menyebut akan memberi kejutan pada gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022.

Salah langkah Suzuki adalah membanjiri pasar otomotif Indonesia dengan berbagai produk terbaru. Suzuki S-Presso jadi yang paling santer dibicarakan. Apalagi Suzuki baru saja menyuntik mati Karimun untuk bertarung di segmen Low Cost Green Car (LCGC) untuk pasar domestik.

Sebelumnya geliat kehadiran mobil murah Suzuki S-Presso ke Indonesia mulai tercium. Mobil ini sudah lebih dulu meluncur di India lebih dulu pada 2019 lalu. S-Presso muncul pada website Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham. Dalam pangkalan data kekayaan intelektual terlihat nama S-Presso didaftarkan Suzuki Motor Corporation sejak 25 Maret 2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suzuki S-Presso didaftarkan dengan nomor permohonan DID2021020609. Penamaan S-Presso ditunjukkan untuk berbagai komponen pada mobil, mulai dari suspensi, tangki bahan bakar, kaca spion, rem, tuas transmisi, dan lain sebagainya. Lalu, apakah S-Presso akan menggantikan Karimun?

"Penentuan marketnya belum sampai ke arah sana sih, karena masih koordinasi, homologasi juga," ujar Head of Brand Development & Marketing Research 4W PT Suzuki Indomobil Sales, Harold Donnel saat ditemui di Jakarta Auto Week, Rabu (16/3/2022).

ADVERTISEMENT
Suzuki S-PressoIlustrasi Suzuki S-Presso Foto: Suzuki India

Di sisi lain, tren kendaraan di global, termasuk di Indonesia, bakal mengarah ke model kendaraan ramah lingkungan atau kendaraan listrik. Di segmen menengah ke atas, sudah ada beberapa varian mobil listrik dan mobil hybrid yang dijual di Tanah Air. Namun untuk model menengah ke bawah, rasanya belum ada.

Suzuki menyebut akan membawa teknologi ramah lingkungan pada gelaran IIMS 2022. Namun lagi-lagi Harold masih menyimpan informasi model yang bakal diperkenalkan.

"Suzuki selalu menyegarkan produknya setiap tahun. Komitmen yang kedua, Suzuki selalu memberikan value for money yang bagus buat konsumen yang ada di Indonesia," ujar Harold

"Ketiga, kalau kita lihat market otomotif Indonesia secara year to date 2021. Itu kontribusi market yang paling besar itu sudah mulai berubah, kalau dulu kita tahu 5-6 tahun yang lalu MPV masih jadi raja, abis itu LCGC baru diikuti yang lain."

"Sekarang yang pertama itu M-SUV, kontribusi market 20 persen, ada LCGC kontribusinya 17 persen, sama LMPV 16 persen itu nomor 1,2, dan 3. Komitmennya adalah jikalau nanti ada sesuatu yang baru, pastinya kita ingin yang memiliki impact terhadap dunia otomotif Indonesia dengan mencanangkan atau merinci ke market yang gemuk tadi."

"Untuk lebih detailnya nanti akan ada lagi serangkaian ceritanya di IIMS 2022. Momentum IIMS akan memberikan informasi yang jelas mengenai sesuatu yang baru dari Suzuki. Jadi tunggu aja surprisenya," tambah dia.

Sebelumnya pada Maret 2021 lalu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam kunjungannya ke Jepang bertemu dengan petinggi Suzuki Motor Corporation (SMC). Dalam pertemuan itu, Suzuki menyebutkan komitmen untuk menambah investasi yang cukup besar di Indonesia. Salah satunya untuk mengembangkan mobil hybrid.

Suzuki akan menambah investasi sebesar Rp 1,2 triliun di Indonesia. Investasi itu ditanamkan untuk mengembangkan kendaraan ramah lingkungan Suzuki di Indonesia. Disebutkan, Suzuki Ertiga dan Suzuki XL7 akan disematkan teknologi mild hybrid.

"Saya bertemu Suzuki. Sampai 2024 itu Suzuki akan menambah investasi Rp1,2 triliun dan ini akan menjadi basis pengembangan Ertiga dan juga XL7 yang basisnya mild hybrid," kata Agus

Nah, apakah kejutan mobil hybrid ini akan datang pada IIMS 2022?

"Sampai sekarang tidak bisa komen lebih dalam. Tapi tidak menutup itu bisa terjadi, jadi no comment itu bisa saja terjadi," pungkas dia.




(riar/lth)

Hide Ads